INDONESIATREN.COM - Kemarin, rupiah menunjukkan keperkasaannya. Sayangnya, hari ini, kedigjayaan rupiah tidak berlanjut.
Pasalnya, pada penutupan transaksi antar-bank, Kamis 7 Desember 2023, pergerakan rupiah melempem lagi. Posisinya berubah menjadi Rp15.515 per dolar Amerika Serikat (AS).
Posisi terbaru rupiah itu lebih lemah 21 poin daripada sebelumnya. Kemarin, rupiah berada pada level yang lebih baik, yaitu Rp 15.494 per dolar AS.
Setali tiga uang, pergerakan negatif rupiah juga terjadi pada penutupan perdagangan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
Baca juga: Ingin Miliki The New Hyundai Sonata? Siapkan Cuan Minimalnya Rp427,3 Juta
Berdasarkan penutupan perdagangan kurs JISDOR BI hari ini, rupiah menempati level Rp15.536 per dolar AS.
Itu berarti, posisi rupiah berdasarkan kurs JISDOR BI saat ini, lebih lemah delapan poin daripada kemarin, yaitu Rp 15.504 per dolar AS.
Beberapa analis berpendapat, ada sejumlah faktor yang menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
Antara lain, pasar masih bersikat wait and see soal putusan The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS tentang suku bunga acuannya.
Baca juga: Seriusi Garap Elektrifikasi, Nissan dan Mitsubishi Injeksikan Cuannya kepada Renault
Selain itu, perkembangan inflasi AS yang mengalami pergerakan berimbas negatif pada rupiah. Kini, AS mengalami inflasi yang mendekati preyeksi awal, yaitu 2 persen. (*)
