INDONESIATREN.COM - Pemprov Jabar terus berupaya menggali potensi ekonomi baru untuk menaikkan pendapatan asli daerah (PAD). Mengingat, mayoritas PAD Jabar selama ini berasal dari pajak kendaraan bermotor (PKB) dengan nilai 42,60 persen pada 2023.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin mengaku sudah bertemu dengan pengusaha di sektor pariwisata yang memiliki visi kekinian satu di antaranya penginapan berkonsep kabin.
Bey menilai konsep penginapan itu bisa menarik perhatian wisatawan untuk berlibur ke Jabar. Bey pun meminta agar pengusaha penginapan berkonsep kabin mengembangkan di objek wisata di Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
"Saya minta fokusnya di daerah Ciayumajakuning sehingga menarik wisatawan ke daerah itu," kata Bey, Rabu 31 Januari 2024.
Baca juga: KA Papandayan dan Pangandaran Resmi Beroperasi Hari Ini, Pemprov Jabar Buka Peluang Pariwisata Baru
Langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan potensi pariwisata untuk menambah PAD yang selama ini bergantung pada PKB. Ditambah, pemerintah pusat terus menggalakkan peralihan kendaraan konvensional atau BBM ke tenaga listrik.
"Kami harus mulai memikirkan potensi pariwisata untuk PAD karena sekarang PKB sudah bergeser ke mobil dan sepeda motor listrik. Jadi diantisipasi dari sekarang, jangan sampai kebingungan sendiri mencari sumber-sumber PAD," ujarnya.
"Cuman intinya kami ingin menggandeng semua pihak supya potensi wisata Jabar betul-betul terakomodasi karena kan ada semua di sini, dari mulai yang pantai sampai pegunungan," sambungnya.
Baca juga: Pajak Hiburan Naik 75 Persen, Disparbud Jabar Cari Cara Agar Sektor Pariwisata Tak Terbebani
Bey menambahkan, alasan pengembangan sektor pariwisata di kawasan Ciayumajakuning tidak lain untuk menggeliatkan penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Mengingat, penginapan berkonsep kabin ini baru tersedia di Lembang di Kabupaten Bandung Barat, Ciwidey di Kabupaten Bandung, Puncak di Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Pangandaran.
"Kalau bisa tempat wisata itu menarik wisatawan dari luar Jabar menggunakan pesawat. Tujuannya supaya BIJB tetap hidup. Data mereka paling ramai Lembang, Puncak, Pangandaran. Saya minta di Ciayumajakuning dikembangkan juga," kata dia menambahkan.