INDONESIATREN.COM - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sedang melakukan kampanya di Bali pada 26 Januari 2024.
Dalam kampanyenya tersebut, Cak Imin turut menanggapi pernyataan Jokowi yang menyebut bahwa presiden berhak berkampanye dan memihak di Pilpres 2024.
Cak Imin menilai bahwa saat ini banyak protes yang bermunculan dari banyak daerah imbas pernyataan Jokowi tersebut.
Ketua Umum Partai PKB itu berharap Jokowi selaku presiden tidak berpihak kepada siapa pun dalam Pilpres.
"Kok tiba-tiba presiden gak mau netral itu loh, kenapa? Tapi hampir seluruh rakyat protes, presiden harus tetap netral dan tidak berpihak kepada siapa pun," kata Cak Imin.
Ia menyadari bahwa presiden memilik kekuasaan tertinggi dalam negara. Kendati begitu, Cak Imin menilai harusnya presiden berpihak kepada rakyat.
"Presiden itu lembaga tertinggi betul apa betul? Bukan hanya politiknya tinggi, kekuasannya tinggi, jabatannya tinggi, tetapi presiden harus mengayomi dan berpihak kepada seluruh rakyat tanpa membedakan satu dengan yang lainnya," ujarnya
Lebih lanjut, Cak Imin mengungkapkan bahwa Jokowi harus melakukan hal yang sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjadi presiden pada 2014.
Baca juga: Jadi Korban Teknologi AI, Melaney Ricardo Akui Takut Unggah Foto ke Media Sosial
Pada saat itu, SBY melakukan kampanye untuk memenangkan Partai Demokrat dalam Pileg, dan SBY juga mengambil cuti dari tugasnya.
"Kalau berpihak harus cuti segera, kita hormat pada Pak SBY dan Pak Jokowi, tolong pak Jokowi belajar dari Pak SBY," tuturnya. (*)