INDONESIATREN.COM - Belakangan ini Luna Maya tengah menjadi sorotan publik setelah video marah-marahnya ke karyawan saat rapat viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Luna Maya terlihat sedang duduk berhadapan dengan para karyawan.
Artis berumur 40 tahun itu kemudian emosi hingga menggebrak meja.
Menanggapi hal tersebut, kekasih Maxime Bouttier itu membenarkan bahwa ia sedang memarahi para karyawannya.
Baca juga: Jika Terpilih Jadi Anggota DPR, Verrel Bramasta Berjanji Sumbangkan Gajinya Selama Satu Tahun
Luna Maya membeberkan alasannya karena ia tidak senang dengan hasil kerja karyawan di perusahannya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan sebagai atasan pada umumnya.
"Bekerja di perusahaan, kalau ratingnya jelek, dipanggil nggak sama atasan? Sama ajalah dunia pekerjaan. Maksudnya kan semua punya goalsnya masing-masing. Saya sebagai pemimpin perusahaan cuma pengin yang terbaik aja," kata Luna Maya.
"Kalau saya diam saja dengan hasil yang jelek artinya saya bukan pemimpin yang baik. Kalau turun terus, penjualan jelek, detail nggak dipikirin, marketingnya jelek, nanti saya nggak bisa gaji mereka," sambungnya.
Baca juga: Banting Harga Hingga 1 Jutaan, Vivo V23 Bawa Desain Premium dengan Dua Kamera Selfie
Hal tersebut dilakukan Luna Maya dengan tujuan mencegah dampak lebih lanjut dan menyelamatkan perusahaanya.
"Ya ini kan masalah hidup mati perusahaan, kalau saya sebagai pemimpin tidak puas dengan kinerjanya. Saya kan penginya yang terbaik supaya produknya kita itu benar-benar market ke konsumen juga kena, jadi pas," ucapnya.
Lebih lanjut, Luna Maya sudah mengetahui bahwa aksi marah-marahnya tersebut telah disebarluaskan tanpa izinnya.
Rupanya hal tersebut direkam dan diunggah diam-diam oleh seorang anak yang sedang magang di perusahaannya.
Baca juga: Rekomendasi Hp Android! Ini Dia Vivo S17e, Tawarkan Layar AMOLED 6,78 Inci
"Yang dilihat seharusnya buka gue marah-marahnya, tapi poinnya lagi membahas pekerjaan dan diam-diam menyebarluaskan," ujarnya.
"Kita sudah temui kebetulan dia anak magang, nggak mengerti. Mungkin berpikir dampaknya itu lucu-lucan. Tadinya kita berpikir, oh lucu, oh iseng, dampaknya tuh nggak panjang, tapi ternyata panjang," tuturnya. (*)