Kasus Ibu Dibunuh Anak Kandung di Sukabumi: Polisi Amankan Garpu Tanah Bernoda Darah

Kamis, 16 May 2024 19:02
    Bagikan  
Kasus Ibu Dibunuh Anak Kandung di Sukabumi: Polisi Amankan Garpu Tanah Bernoda Darah
Istimewa

Garpu tanah yang diduga digunakan tersangka membunuh ibunya.

INDONESIATREN.COM - Kematian perempuan bernama Inas di tangan R, anak kandungnya sendiri, pada Senin, 13 Mei 2024, sekitar pukul 17:30 WIB, hingga Kamis, 16 Mei 2024, masih menjadi perbincangan warga Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi.

Pasalnya, di kampung itu pula, Inas lama menetap, sampai akhirnya meninggal dengan sangat mengenaskan pada usia 45 tahun, akibat dibunuh oleh anak kandung lelakinya, R.

Sesuai hasil olah TKP yang dilakukan petugas Polsek Kalibunder, pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka berusia 26 tahun itu, menggunakan sebilah alat pertanian berupa garpu tanah.

Kapolsek Kalibunder, Iptu Pol. Taufik Hadian, mengungkapkan, Rabu, 15 Mei 2024, garpu yang biasa digunakan warga setempat untuk berkebun itu, masih bernoda darah saat ditemukan di dapur rumah korban.

Baca juga: Hasil Autopsi Ibu Dibunuh Anak Kandung di Sukabumi, Dokter Forensik : Banyak Luka Tusukan

Ada empat mata tajam dari garpu seberat kurang lebih tiga kilogram itu. “Kemarin (Senin, 13 Mei 2024) itu, (garpu ini) kita temukan di dapur. Kondisinya sama seperti garpu lain yang biasa dipakai berkebun. Masih ada noda darah, namun sudah mengering,” ujar Taufik.

Saat ini, bersama tersangka R, garpu itu telah diamankan sebagai barang bukti di Polres Sukabumi. Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan, aksi keji yang dilakukan R itu terjadi pada Senin, 13 Mei 2024, sekitar pukul 17:30 WIB.

“Kejadian ini terjadi pada hari Senin, sekitar pukul 17.30 WIB. Korban mendatangi ibunya, dan langsung memukulkan satu buah garu atau garpu tanah, yang mengakibatkan ibunya meninggal dunia,” ungkap Ali.

Adapun motif pelaku melakukan aksi nekatnya itu, menurut Ali, dikarenakan pelaku kesal terhadap ibunya. "Kami masih mendalami motifnya. Sementara, pengakuan dari pelaku, bahwa dia kesal tehadap ibunya,” kata Ali.

Baca juga: Bunuh Ibu Kandung Karena Tidak Dibelikan Sepeda Motor, Ini Umur dan Identitas Pelaku Asal Sukabumi

Berdasarkan hasil autopsi atas jenazah korban oleh dokter forensik RSUD R. Syamsudin, SH, Sukabumi, Nurul Aida Fathia, terungkap, korban tewas dengan sejumlah luka tusuk pada bagian wajah, dada, bahu, tangan, dan lehernya.

“Kita temukan ada banyak luka. Terutama luka terbuka itu di daerah wajah, leher. Kemudian ada di bahu dan di lengan. Kemudian ada beberapa memar dan luka lecet di hampir seluruh tubuh,” kata Nurul.

Nurul menyebut, kematian korban diperkirakan sudah terjadi sekitar 12 jam sebelum diperiksa. Kemudian, di tubuh korban terdapat 10 luka terbuka. Kondisi itu disebabkan oleh tusukan benda setengah tajam.

Baca juga: Bunuh Ibu Kandung Karena Tidak Dibelikan Sepeda Motor, Ini Umur dan Identitas Pelaku Asal Sukabumi

“Kalau untuk memar sama lecet itu, sudah pasti itu kekerasan tumpul. Kalau untuk luka-luka terbukanya, itu memang cirinya tidak begitu khas, tapi mengarah (ke) kekerasan yang setengah tajam. Jadi, ada tepi yang tajam, tapi dia tidak cukup untuk memotong atau tidak setajam pisau,” tutur Nurul.

Perihal penyebab kematian korban, menurut Nurul, adalah akibat luka tusuk di bagian leher sedalam enam centimeter, yang merusak saluran batang napas, serta terdapat pembuluh darah yang terpotong.

“Penyebab kematiannya itu terutama yang di leher, karena itu lukanya merusak saluran batang napas. Kemudian ada pembuluh darah yang kepotong, sehingga yang pasti menimbulkan banyak pendarahan dan gangguan napas,” jelas Nurul. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Terancam Direlokasi Paksa dari Pulau Kera, Warga Suku Samaa Bangsa Bayo Rayakan HPN 2 Mei 2025
Ultimatum 3 Hari untuk Mediasi, Ahli Waris Tanah Tjoddo Siapkan Aksi Sangat Keras Atas Indogrosir Makassar
PDM Serahkan SK Kepala SMK Muhammadiyah Majalengka: Kepala Sekolah Dapat Diganti Kapan Saja
Berkas Dinyatakan P-21, 4 Tersangka Kasus Minyakita Diserahkan Polda Gorontalo ke Kejari Boalemo

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 1-May-2025 09:07
Info Lowongan Kerja
Disebut Rusak Pagar dan Aniaya Karyawan Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tanah Tjoddo Dilaporkan ke Polda Sulse

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 30-Apr-2025 14:56
Info Lowongan Kerja
Sosialisasikan Slogan “Kenali Hukum Jauhi Hukuman”, Kejati Jabar Gelar Penkum di Kecamatan Rancasari Bandung

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 29-Apr-2025 14:26
Info Lowongan Kerja
Abaikan Rekomendasi Mediasi, Indogrosir Makassar Akhirnya Diduduki Paksa Ahli Waris Tanah Tjoddo

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 28-Apr-2025 16:07
Info Lowongan Kerja
Bakti Sosial Paskah, Kajati Jabar Kunjungi Rumah Pemulihan Permata Cimahi dan Bala Keselamatan Bandung
Terinspirasi Kasus Indogrosir, Mahasiswa Makassar Ajak Korban Perampasan Tanah Jalin Konsolidasi
Duduki Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tjoddo Punya Bukti Kepemilikan Kuat Atas Tanah Kilometer 18
Duduki Paksa Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tanah Tjoddo: “Tanah ini Dikuasai Pihak Tidak Sah”
Indogrosir Makassar Diduduki Paksa, Karyawan Picu Bentrok dengan Ahli Waris Tanah Tjoddo, Berikut Foto-fotonya
Indogrosir Makassar Diduduki Paksa Ahli Waris Tanah Tjoddo: Berpotensi Korban Nyawa Ke-2 Belah Pihak"
Ahli Waris Tanah Tjoddo Main Bakar, Indogrosir Makassar Tutup Operasi Sejak Ashar, Ini Foto-Foto Panasnya
Breaking News: Indogrosir Makassar Diduduki Massa Pendukung Ahli Waris Tjoddo, Berikut Foto-fotonya

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 25-Apr-2025 15:38
Info Lowongan Kerja