INDONESIATREN.COM - Seiring dengan bergulirnya agenda global, yakni rendah karbon atau dekarbonisasi alias Net Zero Emision (NZE), yang ditargetkan pemerintah tercapai pada 2060, banyak korporasi di Indonesia aktif menggemakan pemanfaatan green energy. Umpamanya pemanfaatan energi listrik.
Karena itu, pemerintah pun terus menggelorakan keberadaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Caranya, membentuk ekosistem EV.
Sebagai industri strategis Merah Putih, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) pro-aktif dalam percepatan pembentukan ekosistem kendaraan listrik.
Strateginya, tidak hanya mengaktifkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum ((SPKLU), tetapi juga membuka pelayanan Home Charging.
Baca juga: Unik, Jumlah BPR diJabodetabek Berkurang, Nilai Asetnya Justru Bertambah
Bagaimana perkembangannya?
Di Tatar Pasundan, selama 2023, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jabar, mencatat adanya pertambahan Home Charging.
"Benar, pelayanan Home Charging di Jabar terus bertambah secara signifikan, yakni 173,17 persen. Hingga Desember 2023, kami memiliki sebanyak 548 pelanggan home charging ," kata General Manager PT PLN (Persero) UID Jabar, Susiana Mutia.
Susi, sapaan akrab wanita berjilbab ini, berpendapat, bertambahnya pelayanan home charging bisa lebih mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik.
Baca juga: Terima Injeksi Green Loan Bernilai Sultan, PLN Kian Agresif Bertransisi Energi
Di wilayah kerjanya, sebut Susi, ada beberapa daerah yang merupakan titik terbanyak jumlah pelanggan home charging.
Yakni, ucapnya, PT PLN (Persero) Unit Pendistribusian dan Pelayanan Pelanggan (UP3) Bandung. Lalu, lanjutnya, PT PLN (Persero) UP3 Gunung Putri.
"Kemudian, PT PLN (Persero) UP3 Bogor. Selanjutnya, PT PLN (Persero) UP3 Bekasi dan PT PLN (Persero) UP3 Depok," ucapnya.
Susi berkeyakinan bahwa ekosistem kendaraan listrik terus menunjukkan perkembangan. Indikatornya, tuturnya, hadirnya beragam model dan varian EV di tanah air dan sejumlah infrastruktur penunjang, termasuk pola pengisian home charging. (*)