INDONESIATREN.COM - Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Jawa Barat (Jabar) akhirnya menemui tiga orang korban tindak penganiayaan oleh terduga simpatisan pasangan calon (paslon) lain.
Ketiga korban itu, yakni, Irga Natasutra, Muhammad Aldi Juangga, dan Siti Komariah. Ketiga warga Babakan Tarogong, Kota Bandung tersebut menjadi korban tindak penganiayaan di Jalan Ingit Garnasih, Kota Bandung pada Minggu, 21 Januari 2024.
Ketua Tim Golf TKD Prabowo-Gibran Jabar, Irwan Kusandiantoro mengatakan, kedatangan pihaknya ke rumah korban untuk mengetahui kondisi terkini sekaligus menjalin silaturahmi.
"Menurut saya dan ini juga permintaan Ketua TKD Jawa Barat Kang Ridwan Kamil bahwa mereka kan simpatisan kami. Saya datang ke sini prihatin, silaturahmi, melihat kondisinya," ujar Irwan pada Selasa, 23 Januari 2024.
Baca juga: 3 Mantan Pejabat Perumda ATE Kabupaten Sukabumi Terjerat Kasus Korupsi, Negara Rugi Rp1 Miliar Lebih
Dia memastikan, pihaknya akan memberikan pendampingan hukum apabila para korban membutuhkan bantuan. Apalagi, mereka merupakan simpatisan dari 02, Prabowo-Gibran.
"Kalau memang keluarga membutuhkan pendampingan hukum, kami siap mendampingi. Mereka menjelaskan kronologinya, jelas mereka memang pendukung kami, paslon 02 Prabowo-Gibran," kata dia.
Perwakilan keluarga korban, Robert meminta TKD Prabowo-Gibran Jabar agar memberikan bantuan hukum. Pasalnya, Robert khawatir kejadian serupa kembali dialami anggota keluarganya
"Keluarga itu takutnya ada apa-apa pada anak-anak. Saya yang minta perlindungan hukum dari Paslon 02 Prabowo-Gibran," ujar Robert.
Baca juga: Harga Terbaru Realme GT Neo 5 SE, HP Gaming yang Dibekali Chipset Ngebut dan RAM Super Luas
Dia menambahkan, kondisi anggota keluarganya yang menjadi korban tindak penganiayaan masih menderita luka memar. Namun, korban perempuan yang bernama Siti mengaku trauma atas kejadian tersebut.
"Korban pasti ada trauma, dia (Siti) enggak bisa tidur, takutnya ada orang-orang yang mengintimidasi. Ketiga orang ini masih satu keluarga, keponakan-keponakan," kata dia menambahkan.
Sementara itu, Irga mengatakan, kejadian tersebut berawal ketika dirinya bersama dua orang lainnya, Aldi dan Siti melakukan perjalanan pulang ke kediamannya yang berada di daerah Pasir Koja melewati Ciateul (Jalan Inggit Garnasih).
Ketika itu, dirinya tidak sengaja berpapasan dengan bus yang berisikan rombongan simpatisan paslon lain yang mengacungkan simbol tiga jari.
Baca juga: Surya Paloh Beberkan Alasannya Tidak Mau Ikut Berkomentar Mengenai Sikap Gibran dalam Debat Cawapres
"Ada bapak-bapak dari bus yang mengacungkan 3 jari, namun dengan spontannya saya merespon dengan mengacungkan 2 jari, refleknya seperti ini," kata Irga.
Tak lama berselang, tiga orang dari bus itu turun dan langsung menendang sepeda motornya. Kemudian, mereka langsung melakukan pemukulan tanpa basa-basi.
"Aldi dan Siti udah turun, lalu datang lagi beberapa orang yang di dalam bus itu langsung menendang motor saya. Saya terjatuh, udah di bawah saya masih dihantam, ditendang sampai mengeluarkan darah dari hidung saat itu," kata dia menjelaskan.
Irga mengaku, acungan simbol dua jari itu merupakan gerakan refleks atas acungan simbol tiga jari dari rombongan penganiayaan.
Baca juga: Unggah Foto Lawas, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Megawati
"Dari bapak-bapak yang mengacungkan 3 jari dari bus itu, saya respon dengan refleksnya mengacungkan 2 jari. Saya dari 2014 memilih Prabowo. Secara tidak langsung saya acungkan tangan 2," kata dia.
Meski demikian, Irga memastikan peristiwa yang dialaminya ini bukan untuk mengadu domba antar pendukung paslon.
"Saya bukannya untuk mengadu domba (memprovokasi) antar kubu, namun saya secara refleks acungkan 2 jari dari hati," ucapnya.(*)