INDONESIATREN.COM - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabming Raka membeberkan Visi Misinya dalam debat Pilpres 2024 pada malam ini, Jumat, 22 Desember 2023.
Gibran mengungkapkan jika ia dan Prabowo Subianto terpilih untuk memimpin Indonesia, pembangunan di Tanah Air tidak akan Jawa Sentris.
"Kita lanjutkan juga pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa Sentri," katanya.
Rupanya yang diungkapkan oleh Gibran ini pernah dilontarkan juga oleh Presiden Jokowi yang menyebut bahwa pembangunan ekonomi di Indonesia sudah tidak lagi Jawa Sentris, melainkan Indonesia Sentris.
Baca juga: Paparkan Visi Misi di Debat Cawapres 2024, Gibran: Indonesia Jadi Raja Energi Hijau Dunia
Jokowi menyampaikan pernyataan tersebut saat menghandiri Mandiri Investment Forum 2023 di Hotel Fairmoun, Jakarta.
"Kemudian pertumbuhan itu 53% yang saya seneng ada di luar Jawa, 47% ada di Jawa. Artinya kita ini sudah tidak Jawa Sentris lagi, tapi Indonesia Sentris," ujar Jokowi.
Lalu apa itu Jawa Sentris? Jawa Sentris sendiri bisa dibilang istilah untuk menyebut dominasi budaya, ekonomi dan politik Jawa terhadap wilayah-wilayah di Indoensia.
Menariknya, ulama Buya Hamka sempat memberikan kritik tajam mengenai Jawa Sentris.
Baca juga: Seusai Unggah Tubuh Penuh Luka Lebam, Istri Wirang Birawa Justru Minta Maaf, Netizen: Run Mba Run!
Dalam artikelnya berjudul "Tinjaulah Sejarah (Penulisan Sejarah)" di surat kabar Haluan menyebut bahwa gejolak daerah selain dipicu karena pembagian ekonomi yang tidak adil, justru karena penulisan sejarah yang terlalu Jawa Sentris.
"Di dalam buku-buku sejarah yang 'diakui' oleh pihak pendidikan, lebih diutamakanlah 'Sejarah Jawa' di zaman purbakal. Kalau henda mengetahui 'Sejarah Indonesia', hendaklah didahulukan Jawa, hendaklah dikaji sedalam-dalamnya tentang Majapahit. Hendaklah disanjung tinggi Gaja Mada dan Hayam Wurung," tulis Buya. (*)