INDONESIATREN.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan buka suara soal klaraifikasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggunakan sebuah kertas besar untuk memperlihatkan isi Undang-Undang Pemilu mengenai presiden boleh memihak dan kampanye.
Anies menegaskan bahwa kepemimpinan nasional itu harus memiliki sikap sebagai negarawan.
Anies menyebut ingin marwah pemimpin nasional tersebut dikembalikan.
"Sehingga kepala negara betul-betul menjadi kepala dari seluruh proses kenegaraan yang menunjukkan sikap kenegarawanan," kata Anies di Aceh.
Baca juga: Pria Ini Perlihatkan View Belakang Rumahnya yang Sangat Indah di Sore Hari, Warganet Ikut Terkesima
Menurutnya, apabila terjadi kontroversil dari pimpinan nasional belakangan ini, itu adalah dampak dari pemimpin yang memihak kepada salah satu calon dalam Pemilu.
"Sebagai pimpinan nasioal, pendukung salah satu penyorong yang akhirnya muncul suasana negeri ini yang kurang elok rasanya," ucapnya.
Lebih lanjut, eks Gubernur DKI Jakarta itu menyerahkan semuanya ke rakyat terkait klarifikasi Jokowi mengenai presiden boleh berkampanye dan memihak di Pilpres.
"Apakah situasi seperti ini mau diteruskan ataukah situasi ini harus ada perubahan, menurut kami perlu ada perubahan," ujarnya.
Baca juga: Prabowo Komitmen Lanjutkan Program Presiden Jokowi Jika Menang di Pilpres 2024
Sebelumnya, Jokowi membeberkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 mengenai Pemilu menggunakan kertas besar.
Hal tersebut dilakukan Jokowi untuk meluruskan pernyataannya yang menjadi sorotan publik. (*)