INDONESIATREN.COM - Baru menggeluti kegemaran dalam 3 tahun terakhir, Siswa SMPN 5 Cileunyi, Kabupaten Bandung, Paulus Joko Barlion Kustanto (12), sudah mampu menorehkan prestasi gemilang di kancah Internasional.
Pasalnya, siswa yang hobi merakit robot sejak duduk di bangku kelas 5 SD ini, berhasil juara di kompetisi robotik berskala internasional "World Robotic Center Competition (WRCC)" yang digelar di negeri Jiran, Malaysia, belum lama ini.
Gelaran kompetisi bertaraf internasional itu dilaksanakan di satu universitas ternama, Multimedia University (MMU) Malaysia yang merupakan universitas riset swasta tertua dan pertama yang ada di negeri Jiran.
Tak tanggung-tanggung, dikatakan Paulus, bahwa dirinya bersama tim yang berjumlah 3 orang itu, mampu mengalahkan tim dari negara yang jauh lebih modern seperti China.
Baca juga: Bawa Baterai 5000 mAh dan Fast Charging 44W, Begini Spesifikasi hp Vivo 4G, Cek Sebelum Membeli
“Semua negara yang ikut kompetisi robot di MMU ada 7 negara, selain dari tuan rumah Malaysia, ada juga peserta seperti China, India, Singapura, dan Thailand,” kata Paulus saat ditemui di sekolahnya, pada Senin, 29 Januari 2023.
Pada ajang tersebut, kata Paulus, ada 4 kategori yang dilombakan diantaranya, Robot Sumo, Soccer, Line Follower dan Robot Kreatif.
Sedangkan prestasi yang berhasil diraihnya yakni Juara pertama pada kategori Robot Sumo, dan Juara kedua untuk kategori Robot Soccer.
“Saya ikut di kategori robot Sumo sama Soccer, dan bersyukur bisa menag untuk kategori robot Sumo sebagai best favorite juara pertama, dan juara kedua untuk kategori robot Soccer,” katanya.
Baca juga: Perbedaan Spesifikasi Xiaomi 13T dan 13T Pro, Punya Kamera Rancangan Leica, Fitur Lainnya Bagaimana?
Sementara itu, tim terberat yang dihadapi Paulus pada ajang tersebut yaitu kontestan dari tuan rumah, Malaysia.
“Tim yang terberat menurut saya yaitu dari Malaysia, sebab dari kedua kategori yang saya menangkan tadi, keduanya mengalahkan tim tuan rumah,” ujarnya.
Disinggung terkait masalah biaya untuk proses keikutsertaannya, diakui Paulus, semua biaya kompetisi menggunakan uang pribadi, tanpa sokongan dari sponsor maupun pihak lain.
“Semua biaya full dari pribadi, tanpa sponsor manapun,” imbuhnya.
Baca juga: Link Live Streaming Piala Asia 2023: Palestina Mesti Cari Titik Lemah Qatar
Selain keluarga, prestasi yang berhasil ditorehkan Paulus, tentunya disambut gembira oleh semua pihak, baik dari pemerintah Kabupaten Bandung maupun pihak sekolah SMPN 5 Cileunyi serta tempat kursus dimana Paulus memperdalam ilmu robotiknya yakni International Robotic Centre yang berlokasi di Jakarta.
“Bersyukur bisa mengharumkan nama keluarga dan sekolah, bahkan saya berharap jika nanti sekolahnya bisa membuat ekskul robotik,” harapnya.
Diketahui sebelumnya, bahwa prestasi gemilang yang berhasil ditorehkan Paulus di kancah internasional, sempat viral di media sosial, sehingga dari hal itu mengundang perhatian warganet dan pemerintah setempat.
“Kemarin saya diundang dan bertatap muka dengan sejumlah pejabat di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Alhamdulillah dikasih kadeudeuh,” kata dia.
Baca juga: Catat Tanggalnya! Ini Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama pada Februari 2024
Kepala Sekolah SMPN 5 Cileunyi, Endin Muslihin mengungkapkan, pihaknya merasa bangga atas prestasi yang berhasil ditorehkan siswanya itu, kendati sarana dan prasarana yang ada di sekolah masih penuh dengan keterbatasan.
“Kami dari pihak sekolah merasa bangga sekali atas prestasi yang berhasil ditorehkan Paulus di kancah Internasional, apalagi lomba yang diikutinya melibatkan sejumlah negara di Asia, sementara ini sekolah kami masih penuh keterbatasan, terutama dari segi sarana dan prasarana yang menunjang bakat dan potensi siswa,” kata Endin.
Apalagi, dikatakan Endin, sekolah SMPN 2 Cileunyi baru berdiri dua tahun lalu, dimana untuk masalah ruang kelas saja, sebagian masih dalam tahap pembangunan.
“Ya tentunya dengan kondisi seadanya ini, kami terus berupaya memberikan yang terbaik terhadap minat, potensi dan bakat siswa yang ada di sekolah kami, dan Alhamdulillah tidak ada keluhan, bahkan banyak orangtua siswa yang ikut urunan terkait pengadaan sarana dan prasarana yang ada, seperti semenisasi lapangan upacara dan beberapa bangku yang ada di ruang guru, itu dari urunan orang tua siswa,” tegasnya. (*)