Asal-usul dan Sejarah Kue Mochi Makanan Khas Sukabumi, Benarkah Berasal dari Jepang?

Sabtu, 18 Nov 2023 13:56
    Bagikan  
Asal-usul dan Sejarah Kue Mochi Makanan Khas Sukabumi, Benarkah Berasal dari Jepang?
pexels/ALINA MATVEYCHEVA

Asal-usul dan sejarah mochi oleh-oleh khas Sukabumi.

INDONESIATREN.COM - Makanan khas Sukabumi yang mungil bernama kue mochi merupakan satu di antara buah tangan yang bisa Anda beri kepada kerabat dan teman. 

Biasanya, kue mochi ini dijual dalam keranjang bambu yang disebut besek, yang memiliki merek dalam bahasa Mandarin yang dibaca 'swang sie', yang berarti banyak kebahagiaan.

Pada keranjang itu lah mochi menjadi sebuah identik yang disebut dengan kue keranjang dan menjelma salah satu makanan yang terkenal di Sukabumi.

Melansi dari laman resmi Kemdikbud, salah satu mochi yang terkenal di Sukabumi sekarang yaitu “Lampion” Kaswari, yang dibuat pada tahun 1983. Dedi Kuswadi adalah salah satu orang yang membantu mendirikan mochi "Lampion" Kaswari Sukabumi pada tahun 1983.

Baca juga: Bingung Berakhir Pekan Dimana? Intip Beberapa Wisata di Selabintana Sukabumi, Pas untuk Habiskan Weekend

Namun bagaimana dengan sejarahnya moci ini? apakah benar makanan itu berasal dari negara Jepang? berikut penjelasannya!

Ada dua pendapat bilang jika asal-usul mochi ini berasal dari Jepang dan Kota Sukabumi. Salah satu versi mengatakan bahwa kue mochi ini berasal dari tentara Jepang yang tinggal di Indonesia saat itu. Orang-orang asli saat itu bekerja sebagai juru masak di barak militer Jepang.

Sekolah Calon Perwira (SECAPA) yang terletak di Jalan Bhayangkara pada masa kolonial dan dikenal sebagai Politie School, saat itu digunakan sebagai pertahanan militer utama Sukabumi oleh militer Jepang.

Untuk yang kedua, ada juga yang mengatakan bahwa makanan ini telah diwariskan secara turun-temurun oleh banyak orang Tionghoa di Kota Sukabumi. Pada pernikahan dan acara Tahun Baru Imlek adalah dua acara yang di mana makanan ini sering disajikan.

Baca juga: Gegara Ditabrak Truk, Penumpang Ojol Cekcok dan Ngamuk hingga Pecahkan Kaca

Dari kedua pendapat di atas, sangat menarik jika menyikapi kedua perbedaannya.

Tidak banyak perdebatan tentang kapan makanan ini tiba di Sukabumi dan bagaimana keahliannya ditransfer sehingga tersebar luas. Karena sebenarnya, ini adalah makanan tradisional Jepang dalam upacara yang disebut mochitsuki, yang berarti minum teh bersama mochi.

Namun, yang menarik adalah mochi asal Sukabumi berbeda dari mochi Jepang. Sebab, kue mungil asal Jepang ini tidak memiliki pembungkus bambu dan kacang tanah sebagai isinya.

Oleh karena itu, asumsi yang paling mungkin adalah bahwa Jepang pernah menduduki Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945.

Hal ini memungkinkan tentara Jepang memberikan keahlian mereka kepada orang-orang di sekitar mereka yang bekerja di dapur militer.

Ada bukti tambahan yang mendukung gagasan ini, seperti adanya hubungan ekonomi antara warga Jepang dan penduduk asli Indonesia sebelum Jepang menduduki Indonesia.

Sekitar tahun 1930-an, hanya ada toko bahan makanan Jepang yang disebut Bussando di Batavia, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Bahan makanan pokok merupakan produk utama dari berbagai kebutuhan sehari-hari yang tersedia di toko Jepang tersebut.

Sekitar tahun 1920-an, di Cianjur, yang dekat dengan Kota Sukabumi, ditemukan sebuah toko Jepang yang menjual bahan makanan pokok. Pemiliknya bernama Togashi Takeomi.

Setelah ditelusuri lebih jauh dengan sejarah lisan, ditemukan bahwa bisnis mochi berasal dari warga Tionghoa.

Hal ini pun terungkap dari kesaksian pemilik Mochi Rejeki, Didin Syamsudin dalam arsip Kemendikbud. Menurutnya, Mochi Garuda adalah usaha mochi pertama di Sukabumi sejak dia menjadi pedagang asongan penjual mochi pada tahun 70-an.

Jadi kesimpulannya sobat, hingga saat ini masih ada dua klaim mengenai asal-usul kue mochi ini. Jadi jangan terlalu diperdebatkan ya!(*)


Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Info Lowongan Kerja

Ragam Minggu, 4-May-2025 17:05
Info Lowongan Kerja
Ultimatum Indogrosir Makassar untuk Kembali Mediasi, Inilah Sosok Bernyali: Abd. Jalali Dg. Nai
Terancam Direlokasi Paksa dari Pulau Kera, Warga Suku Samaa Bangsa Bayo Rayakan HPN 2 Mei 2025
Ultimatum 3 Hari untuk Mediasi, Ahli Waris Tanah Tjoddo Siapkan Aksi Sangat Keras Atas Indogrosir Makassar
PDM Serahkan SK Kepala SMK Muhammadiyah Majalengka: Kepala Sekolah Dapat Diganti Kapan Saja
Berkas Dinyatakan P-21, 4 Tersangka Kasus Minyakita Diserahkan Polda Gorontalo ke Kejari Boalemo

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 1-May-2025 09:07
Info Lowongan Kerja
Disebut Rusak Pagar dan Aniaya Karyawan Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tanah Tjoddo Dilaporkan ke Polda Sulse

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 30-Apr-2025 14:56
Info Lowongan Kerja
Sosialisasikan Slogan “Kenali Hukum Jauhi Hukuman”, Kejati Jabar Gelar Penkum di Kecamatan Rancasari Bandung

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 29-Apr-2025 14:26
Info Lowongan Kerja
Abaikan Rekomendasi Mediasi, Indogrosir Makassar Akhirnya Diduduki Paksa Ahli Waris Tanah Tjoddo

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 28-Apr-2025 16:07
Info Lowongan Kerja
Bakti Sosial Paskah, Kajati Jabar Kunjungi Rumah Pemulihan Permata Cimahi dan Bala Keselamatan Bandung
Terinspirasi Kasus Indogrosir, Mahasiswa Makassar Ajak Korban Perampasan Tanah Jalin Konsolidasi
Duduki Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tjoddo Punya Bukti Kepemilikan Kuat Atas Tanah Kilometer 18
Duduki Paksa Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tanah Tjoddo: “Tanah ini Dikuasai Pihak Tidak Sah”
Indogrosir Makassar Diduduki Paksa, Karyawan Picu Bentrok dengan Ahli Waris Tanah Tjoddo, Berikut Foto-fotonya
Indogrosir Makassar Diduduki Paksa Ahli Waris Tanah Tjoddo: Berpotensi Korban Nyawa Ke-2 Belah Pihak"
Ahli Waris Tanah Tjoddo Main Bakar, Indogrosir Makassar Tutup Operasi Sejak Ashar, Ini Foto-Foto Panasnya