INDONESIATREN.COM - Dokter forensik RSUD R. Syamsudin, SH, Sukabumi, Nurul Aida Fathia, mengungkapkan hasil autopsi atas jasad Inas, perempuan 45 tahun yang tewas dibunuh anak kandungnya sendiri di rumahnya di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Senin, 13 Mei 2024.
Ketika ditemui Selasa malam, 14 Mei 2024, Aida mengatakan, di jasad korban ditemukan sejumlah luka tusuk pada bagian wajah, dada, bahu, tangan, dan leher.
“Kita temukan ada banyak luka. Terutama luka terbuka itu di daerah wajah, leher. Kemudian ada di bahu dan di lengan. Kemudian ada beberapa memar dan luka lecet di hampir seluruh tubuh,” kata Aida.
Baca juga: Minta Dibelikan Sepeda Motor Tidak Dipenuhi, Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi
Aida menyebut, kematian korban diperkirakan sudah terjadi sekitar 12 jam sebelum diperiksa. Kemudian, di tubuh korban terdapat 10 luka terbuka. Kondisi itu disebabkan oleh tusukan benda setengah tajam.
“Kalau untuk memar sama lecet itu, sudah pasti itu kekerasan tumpul. Kalau untuk luka-luka terbukanya, itu memang cirinya tidak begitu khas, tapi mengarah (ke) kekerasan yang setengah tajam. Jadi, ada tepi yang tajam, tapi dia tidak cukup untuk memotong atau tidak setajam pisau,” tutur Aida.
Perihal penyebab kematian korban, menurut Aida, adalah akibat luka tusuk di bagian leher sedalam enam centimeter, yang merusak saluran batang napas, serta terdapat pembuluh darah yang terpotong.
“Penyebab kematiannya itu terutama yang di leher, karena itu lukanya merusak saluran batang napas. Kemudian ada pembuluh darah yang kepotong, sehingga yang pasti menimbulkan banyak pendarahan dan gangguan napas,” jelas Aida.
Baca juga: Bunuh Ibu Kandung Karena Tidak Dibelikan Sepeda Motor, Ini Umur dan Identitas Pelaku Asal Sukabumi
Saat ini, tersangka pelaku, yakni R, sudah dipindahkan penahanannya dari Polsek Kalibunder ke Polres Sukabumi. Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan, aksi keji yang dilakukan pemuda berusia 26 tahun itu terjadi pada Senin, 13 Mei 2024, sekitar pukul 17:30 WIB.
“Kejadian ini terjadi pada hari Senin, sekitar pukul 17.30 WIB. Korban mendatangi ibunya, dan langsung memukulkan satu buah garu atau garpu tanah, yang mengakibatkan ibunya meninggal dunia,” ungkap Ali.
Adapun motif pelaku melakukan aksi nekatnya itu, menurut Ali, dikarenakan pelaku kesal terhadap ibunya. "Kami masih mendalami motifnya. Sementara, pengakuan dari pelaku, bahwa dia kesal tehadap ibunya,” kata Ali.
Sebelumnya, sesaat setelah ditangkap dan ditahan petugas Polsek Kalibunder, sempat terbetik kabar, bahwa latarbelakang pelaku membunuh ibu kandungnya itu, adalah karena kesal, akibat permintaannya dibelikan sepeda motor tidak dikabulkan oleh ibunya tersebut.
Rasa kesal itu kemudian membuat pelaku gelap mata, sehingga dilampiaskan dengan melakukan aksi berdarah terhadap perempuan yang telah melahirkannya itu. (*)