INDONESIATREN.COM - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat (Jabar) menargetkan 58 juta wisatawan yang berkunjung ke Tanah Pasundan pada 2024. Target itu lebih sedikit 16 juta daripada 2023, yakni 74 juta kunjungan.
Kepala Disparbud Jabar, Benny Bachtiar mengatakan, alasan penurunan target ini dikarenakan penerbangan komersial sudah beroperasi penuh, sehingga wisatawan banyak yang ke Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada 2023, kunjungan wisatawan ke Jabar hanya 53 juta, padahal ditargetkan 74 juta.
"Target 58 juta karena ada penurunan dari 74 juta ini menjadi 53 juta kemarin (2023). Tapi penurunan ini akibat dari mulai beroperasional penerbangan secara komersial. Jadi mereka (wisatawan) banyak yang lari ke Bali, NTB, dan NTT," kata Benny pada Sabtu, 27 Januari 2024.
Kenyataan tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Disparbud Jabar. Namun, Disparbud Jabar sedang aktif melobi maskapai penerbangan untuk menambah rute baru dari dan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
"Iya tantangan tersendiri bagi Jabar. Kemarin kami sudah rapat dengan tim bahwa kelihatannya mesti mulai aktif melobi maskapai untuk melakukan penerbangan ke BIJB Kertajati," ujarnya.
Dia meyakini bahwa wisatawan domestik sebenarnya tertarik untuk berlibur ke Jabar tetapi terkendala moda transportasi udara.
Akhirnya, mereka memilih Bandara Soekarno Hatta untuk menuju ke tempat wisata lainnya walaupun BIJB Kertajati sudah sangat representatif untuk dimanfaatkan.
"Karena bagaimana pun juga wisatawan Nusantara ini banyak sekali sebetulnya yang berminat. Tapi mau tidak mau mereka mesti terbang melalui Bandara Soekarno Hatta. Padahal sudah ada BIJB Kertajati yang cukup representatif yang bisa dimanfaatkan," tuturnya.
Baca juga: Polda Jabar Imbau Masyarakat Tak Gunakan Knalpot Brong saat Konvoi Masa Kampanye Pemilu 2024
Soal sumbangan objek wisata di Priangan Timur untuk menambah presentase kunjungan wisatawan ke Jabar, Benny menyebut pelancong yang berlibur ke kawasan tersebut masih sedikit.
"Masih kecil, antara 18 sampai 25 persen dibandingkan dengan Bandung Raya dan Bogor Raya," ucapnya.
Namun, Benny meyakini persentase kunjungan wisatawan ke Priangan Timur akan meningkat seiring penambahan akses transportasi. Misalkan, KA Pangandaran, KA Papandayan, lalu sebelumnya juga ada Tol Cisumdawu dan Cipali serta Kereta Whoosh.
Dalam waktu dekat ini, Disparbud Jabar akan menggelar rapat forum OPD bersama dinas-dinas kabupaten/kota se-Jabar untuk membahas konsep wisata ke depannya dan antisipasi kenaikan wisatawan.
Baca juga: Disparbud Jabar Segera Koordinasi dengan Pemkab Menyusul Hadirnya KA Pangandaran dan Papandayan
"Tentunya (kunjungan wisata diprediksi akan meningkat) ini harus diantisipasi oleh kabupaten/kota. Insyaallah dalam waktu dekat, 6 sampai 7(Februari 2024) rapat forum OPD dinas-dinas kabupaten/kota se-Jabar akan kumpul. Di situ kami akan membicarakan konsep ke depan," kata dia.(*)