INDONESIATREN.COM - Persaingan usaha di bidang industri sepatu yang kian ketat saat ini, pada akhirnya memaksa produsen alas kaki PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menghentikan produksinya. Keputusan menutup kegiatan operasional pabrik sepatu legendaris di Purwakarta, Jawa Barat, itu, resmi diumumkan pada Sabtu pekan lalu, 4 Mei 2024.
Dikutip dari akun IG @katadatacoid, Senin, 6 Mei 2024, manajemen BATA mengungkapkan, penutupan pabrik tersebut semata dilakukan karena besaran kerugian produksi tak bisa dihindari lagi.
Baca juga: Kembali Terjadi Pada Triwulan Pertama 2024: Satu Bank Syariah Menyusul Bangkrut
Corporate Secretary Sepatu BATA, Hatta Tutuko, mengatakan, manajemen telah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan produksi pabrik, yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun tersebut. Namun, selama empat tahun berjalan di tengah kerugian, yakni sejak 2020, kegiatan bisnis benar-benar tidak bisa dipulihkan lagi.
“Kerugian dan tantangan industri akibat pandemi, ditambah perubahan perilaku konsumen yang sangat cepat, tidak dapat membendung kerugian,” ucap Hatta.
Baca juga: Starbucks dan H&M di Maroko Bakal Tutup Permanen Bulan Ini, Dampak Boikot?
BATA melaporkan mulai mengalami kerugian pada 2020, dengan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 177,76 miliar. Pada 2021, catatan rugi bersih BATA menyusut sebesar 71,18 persen, menjadi Rp 51,207 miliar. Selanjutnya, per 31 Desember 2023, BATA membukukan kerugian tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 190,29 miliar.
Penjualan neto BATA pun tercatat sebesar Rp 609,61 miliar pada 2023, atau turun 5,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 643,45 miliar. (tav)