INDONESIATREN.COM - Perkembangan rupiah pada akhir pekan ini kurang menggembirakan. Meski sempat bergairah, akhirnya, rupiah terkontraksi.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Jumat 8 Desember 2023 petang, rupiah mengalami pergerakan negatif. Posisinya menjadi Rp15.518 per dolar Amerika Serikat (AS).
Posisi rupiah terbaru itu lebih lemah tiga poin daripada sebelumnya. Yakni Rp15.515 per dolar AS.
Padahal, tadi pagi, pada pembukaan transaksi antar-bank, Jumat 8 Desember 2023 pagi, rupiah bergeliat. Kala itu, rupiah berada pada level Rp15.508 per dolar AS.
Baca juga: Nataru 2023-2024: Jasa Marga Punya Jurus Penangkal Kemacetan
Berbeda dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan penutupan perdagangan hari ini, kurs JISDOR bergeliat. Hal itu menempatkan rupiah pada posisi Rp15.500 per dolar AS.
Posisi terbaru rupiah berdasarkan kurs JISDOR BI tersebut lebih kokoh 14 poin daripada sebelumnya. Yakni Rp15.536 per dolar AS.
Beberapa analis menilai pergerakan negatif rupiah itu dipengaruhi sikap pasar yang menanti terbitnya data tenaga kerja AS.
Baca juga: Rupiah: Kemarin Lunglai, Pagi Ini, Gagah Perkasa
Data itu sangat penting karena menjadi acuan The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS dalam menentukan suku bunga acuannya. (*)