INDONESIATREN.COM - Pemerintah Kabupaten Sukabumi akhirnya resmi mengganti nama Jalan Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, menjadi Jalan KH Zezen Zainal Abidin BA. Penggantian nama jalan itu dilaksanakan melalui sebuah acara seremonial pada Rabu, 17 April 2024, oleh Bupati Sukabumi, Marwan Hamami; Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara; serta pimpinan Pondok Pesantren Azzainiyah, KH Aan Abdullah Zein.
KH Zezen Zainal Abidin Bazul Asyhab, yang kini disematkan namanya di Jalan Pondok Halimun itu, adalah ulama kharismatik Sukabumi, pendiri Pondok Pesantren Azzainiyah. Banyak sekali peran dan kontribusi Almarhum bagi Sukabumi. Salah satunya adalah menciptakan lagu mars Sukabumi.
“Penggantian nama jalan ini, memang didasarkan atas peran Almarhum dalam pengembangan dakwah di tempat ini. Masyarakat juga merasa memiliki, dan inilah yang mendorong ditetapkannya nama Almarhum atas jalan ini,” tutur Bupati Sukabumi, Marwan Hamami.
Baca juga: Ambulans Ugal-ugalan di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Langsung Dihentikan Polisi
Ditambahkan oleh Marwan, perubahan nama jalan itu merupakan keinginan dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi, atas usulan masyarakat setempat. Jalan yang menjadi akses utama ke kawasan wisata Pondok Halimun itu, direncanakan akan diselaraskan dengan pembangunan wisata religi di daerah itu.
Senada dengan Marwan, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara, pun mengaku akan mendorong rencana pengembangan wisata religi di wilayah Pondok Halimun, seiring penggantian nama Jalan Pondok Halimun menjadi Jalan KH Zezen Zainal Abidin BA.
“Kita akan coba dorong melalui inisiatif DPRD, untuk dilakukan sebuah rencana perda atau raperda, yaitu pariwisata syariah. Salah satunya adalah tempat ini, karena di atas ini cukup legendaris yang namanya Pondok Halimun,” kata Yudha.
Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren Azzainiyah, KH Aan Abdullah Zein, yang juga putra dari KH Zezen Zainal Abidin Bazul Asyhab, menyatakan kesiapannya untuk membantu pengembangan wisata religi di kawasan Pondok Halimun.
“Wisata religi itu kita (mulai dengan) cipta suasana dulu. Masyarakat yang religius, shalat fardhu (di) awal waktu berjamaah di masjid. Shalat sunah qiyamul lail. Nanti, ada-lah kemah religi. Ada juga masjid-masjid wisata. Ada juga ziarah,” tutur KH Aan.
Dengan peresmian nama baru atas jalan sepanjang 3,86 kilometer itu, KH Aan pun berharap, masyarakat dapat senantiasa mengenang dan meneladani jasa-jasa Almarhum KH Zezen Zainal Abidin BA, yang wafat pada 2015 silam.