INDONESIATREN.COM - Kaleng penyimpan biskuit merk Khong Guan, bisa jadi adalah satu-satunya kaleng yang logo gambarnya paling dikenal oleh hampir semua warga di negara ini. Dalam gambar yang sedemikian melegenda itu, terlukis seorang ibu dan dua buah hatinya tengah duduk bersama menyantap biskuit. Walau gambar itu kemudian juga sempat mengundang seloroh, karena tiadanya sosok “ayah” di gambar tersebut, tetap saja banyak orang ingin tahu: siapakah pencipta gambar legendaris itu?
Adalah Bernardus Prasodjo, yang kini telah berusia 79 tahun, sosok ilustrator di balik penciptaan gambar di kaleng biskuit Khong Guan itu. Sebagaimana dikutip dari Tribun Jabar.com, Sabtu, 13 April 2024, penciptaan gambar itu berawal saat salah satu pelanggan setianya, sebuah perusahaan separasi warna di Jalan Biak, Jakarta, meminta tolong Bernardus untuk dibuatkan gambar ilustrasi.
“Dia panggil saya.Dia cerita, ada contohnya, pemesannya memesan kayak gini-gini,” kenang Bernardus, yang kelahiran 25 Januari 1945.
Baca juga: Sebut Pemerintah Tidak Butuh Oposisi, Waketum Golkar Dukung Prabowo Rangkul Semua Parpol
Sesuai perjanjian di awal, kontrak atas hasil karyanya itu adalah kontrak putus. Karena itu, walau hasil karyanya kemudian melegenda, tidak ada royalti sepeser pun yang diperoleh Bernardus. Padahal, selain Khong Guan, ada karya Bernardus yang masih terus ada hingga kini, yakni logo biskuit Monde dan Nissin Wafer, serta logo Sirup Marjan.
“Pemiliknya sama. Mungkin, karena buat apa juga diganti. Dari gambar itu saja, sudah laku produknya,” kata Bernardus, yang sejak lima tahun terakhir ini, tidak pernah melukis lagi. Cat-cat lukis yang dimilikinya pun sudah mengering. Saat ini, bapak dua anak, Andreas Prasadja dan Daniel Prasadja, itu mengaku lebih fokus mengajar pengobatan tradisional bernama penyembuhan prana.
“Penyembuhan ini tanpa obat, tanpa menyentuh, tidak tergantung pada ajaran agama tertentu, mistik, ritual tertentu, dan lebih bersifat ilmiah,” urai Bernardus, yang kini juga tercatat sebagai Ketua Grand Master Choa Kok Sui (GMCKS) Prana Indonesia.
Kendati sibuk mengajarkan penyembuhan prana ke seluruh Tanah Air, kecintaan Bernardus pada melukis tidak sepenuhnya padam. “Masih sering (melukis), tapi dengan software seperti photoshop, dan tidak menggunakan kanvas lagi,” ujar Bernardus, yang dulu sempat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), namun tidak selesai karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai ilustrator.
Saat itu, Bernardus kos di Jalan Lengkong Kecil, Bandung. Di dekat tempat kosnya, ada percetakan Majalah Aktuil, majalah musik ternama kala itu. Karena suka main ke tempat itu, ia kemudian mendapat pesanan untuk membuat komik. “Tapi, (gara-gara itu) kuliah akhirnya ketinggalan,” tutur Bernardus.
Siapa sangka, dengan bekal kuliah tak selesai itu, Bernardus akhirnya sukses menciptakan ilustrasi lukisan di kaleng Biskuit Khong Guan, yang melegenda di Indonesia.(*)