INDONESIATREN.COM - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat (Jabar), Brigjen Pol M Arief Ramdani menyebut jalur darat masih mendominasi peredaran gelap narkotikan di wilayahnya.
Arief membeberkan, para pengedar lalu mengedarkan narkoba dengan modus mengirim barang menggunakan jasa paket jasa pengiriman yang kerap digunakan di Indonesia.
Dia menjelaskan, dari tahun ke tahun modus yang dipakai para pengedar tidak berubah. Dengan begitu, BNNP Jabar mengantisipasinya program Desa/Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) dengan jumlah 33 desa di kota/kabupaten Jabar.
"Modus tidak berubah, hampir semuanya mirip, yakni jalur darat, terutama dari Aceh, Sumatera, turun ke bawah. Kita perlu antisipasi bersama," ujarnya, Rabu, 27 Desember 2023.
Baru-baru ini, pihaknya berhasil mengungkap peredaran narkoba melalui jalur darat. BNNP Jabar mendapati bus yang membawa narkoba jenis sabu seberat 7 kilogram yang berasal dari jaringan Aceh-Jawa Barat.
Sabu diangkut menggunakan Bus PM TOH jurusan Aceh-Jakarta-Bandung-Solo yang disimpan di bagian AC bus.
"Ke depannya rehabilitasi agak panjang disampaikan, karena proses rehabilitasi tidak hanya cukup habis direhab sudah ditinggalkan, tapi habis direhab ada pascarehabnya," tuturnya.
Arief juga memaparkan, sepanjang satu tahun ini, BNNP Jabar berhasil mengungkap sejumlah kasus peredaran narkoba.
Adapun rinciannya, sabu seberat 9,5 kilogram, ganja 26.971 gram ganja ditambah 39 batang tanaman ganja berbagai ukuran, 200 butir ekstasi, dan 72,89 gram tembakau sintetis. (*)