INDONESIATREN.COM - Setelah laporan wabah pneumonia di China yang terjadi pada pertengahan bulan Oktober dan November 2023.
Kini pemerintah China dan World Health Organization (WHO), menghimbau atas penyebaran wabah pneumonia meningkat, dan menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker.
Menurut Epidemiologi Universitas Griffith, Dicky Budiman mengatakan, bahwa wabah pneumonia akan menyebar dengan sangat cepat, termasuk ke Indonesia.
Maka dari itu kita harus mewaspadai dan mengenali apa itu wabah pneumonia.
Melansir dari situs resmi WHO, yang telah dirangkum oleh Tim Indonesia Tren mengenai wabah pneumonia, maka berikut ini adalah penjelasan bagaimana gejala, cara penyebarannya serta cara pencegahannya.
Pneumonia merupakan salah satu infeksi saluran pernafasan akut yang paling sering disebabkan oleh virus atau bakteri.
Penyakit ini dapat menyerang orang dari segala usia, mulai dari yang ringan hingga yang fatal.
Selain itu, penyakit ini merupakan penyebab kematian tertinggi yang dapat menular dan tersebar pada anak-anak di seluruh dunia.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Honda Giorno, Motor Matic Menarik dengan Desain Ciamik Ala Eropa, Harganya Berapa?
Menurut data dari WHO tahun 2017, saat ini pneumonia telah membunuh lebih dari 808.000 anak yang 15% dari seluruh kematiannya anak di bawah 5 tahun.
Orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun dan orang yang telah mengalami masalah kesehatan sebelumnya juga berisiko terkena pneumonia.
Unsur pernapasan pada paru-paru, memiliki kantung kecil yang bilamana terisi udara saat orang sehat bernapas disebut dengan Alveoli.
Lalu pada kasus ini, ketika seseorang menderita pneumonia, alveoli mereka akan penuh dengan nanah dan cairan, yang menyebabkan pernapasan menjadi nyeri dan membatasi asupan oksigen mereka.
Infeksi yang terjadi ini, umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terkena penyakit pneumonia.
Namun, hal tersebut dapat dicegah dengan melakukan vaksin pneumonia.
Selain vaksin, ternyata ada juga langkah-langkah awal untuk pencegahan wabah pneumonia, seperti: mengenakan masker, menghindari orang sakit, dan tetap di rumah jika mereka merasa tidak sehat.
Kemudian, jika anak mengalami gangguan makan-minum, batuk, pilek, dan masalah pernapasan, bergegaslah untuk membawa anak kerumah sakit atau dokter anak terdekat. (*)