INDONESIATREN.COM - Era baru Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, Lucky Hakim-Syaefudin, disambut dengan penuh rasa syukur oleh warga Desa Cikedung Lor, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu. Apalagi, terbersit kabar, bahwa duet pemimpin baru Indramayu itu akan membuka kembali Rumah Sakit (RS) Reysa, yang telah berhenti beroperasi sejak Juni 2016.
Berkat kabar itu, tokoh masyarakat Desa Cikedung Lor, H. Rohadi, S.H., M.H., sejak sepekan terakhir ini aktif menggerakkan warga desa untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih di seluruh sudut bangunan dan halaman RS. Seperti terlihat pada Rabu, 8 Januari 2025, sejumlah warga desa sedari pagi hingga sore secara bersama-sama membersihkan seluruh lantai di bangunan dalam RS itu.
Agar pembersihan berlangsung efektif dan maksimal, tanpa menyisakan sedikit pun bagian lantai yang kotor, maka warga menyedot langsung air di saluran dekat RS, guna disapukan merata ke seluruh lantai RS. Hasilnya, dalam waktu singkat, seluruh lantai RS yang semula terlihat kusam dan berdebu, menjadi bersih kembali.
Kegiatan bersih-bersih melibatkan warga Desa Cikedung Lor
Sebelumnya, pada Jumat, 3 Januari 2025, petugas Pos Koramil Cikedung bersama warga juga melakukan bersih-bersih atas halaman dan gedung RS. Hadir dalam kegiatan ini, H. Rohadi, S.H., M.H., beserta istri, Hj. Aas Rolani, dan keluarga. H. Rohadi kemudian juga menyiapkan makan siang bagi petugas dan warga yang ikut dalam kegiatan bersih-bersih ini.
Baca juga: Pengajian Rutin Tiap Senin di Mushola Al-Muthmainah Indramayu: Ajang Silaturohim dan Ibadah
Empat hari setelah kegiatan itu, yakni pada Senin, 6 Januari 2025, H. Rohadi menggelar doa bersama di RS Reysa. Tujuan dilaksanakannya acara ini adalah memanjatkan doa, agar RS bisa dibuka kembali, serta memberi manfaat bagi warga setempat dan warga-warga lain di sekitar Desa Cikedung Lor.
Petugas Pos Koramil Cikedung bersama warga bersihkan RS Reysa
Pada kesempatan itu, Kepala Puskesmas Lelea, dr. Kurniawan, pun mengaku kepada sejumlah warga dan tokoh yang hadir, bahwa ia telah diajak konsultasi oleh Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Terpilih 2024-2029, Lucky Hakim dan Syaefudin, perihal RS Reysa. Menurut Kurniawan, pembukaan kembali RS ini telah masuk dalam Program 100 Hari Pemerintahan Baru Indramayu.
“Jadi, karena masuk dalam 100 Hari Program Bupati, Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati minta saran dari saya, bagaimana supaya dalam waktu cepat, bangunan Rumah Sakit Reysa ini bisa diberdayakan, dimanfaatkan ke masyarakat sekitar,” kata Kurniawan, yang saat itu juga sempat berkeliling melakukan peninjauan ke seluruh bangunan dan pelataran RS.
Kurniawan menilai, kondisi bangunan RS Reysa masih bagus dan layak pakai. “Tadi, saya berkeliling, bahwa secara struktur, bangunan itu masih bagus, masih layak untuk dimanfaatkan. Tidak ada bangunan-bangunan yang retak, atau yang roboh. Tidak ada,” tegas Kurniawan.
“Jadi, bangunannya memang bagus. Sehingga, walaupun tinggal sekian tahun kosong, tapi bangunannya masih layak untuk dipakai,” urai Kurniawan.
Acara doa bersama di RS Reysa
Bila kelak RS Reysa dibuka kembali, maka menurut Kurniawan, akan membantu warga Desa Cikedung Lor dan warga desa-desa lainnya yang membutuhkan pertolongan medis. Saat ini, RS terdekat dari Desa Cikedung Lor ada di daerah Losarang, yang berjarak sekitar 10-15 kilometer.
Baca juga: Foto-Foto Eksklusif!!! Doa Bersama demi Dibukanya Kembali RS Reysa Indramayu
“Ini kan lokasinya di tengah-tengah desa. Di tengah-tengah Desa Cikedung dan Mundakjaya. Insya Allah, ini bisa bermanfaat bagi warga sekitar. Bukan hanya warga Cikedung, tapi juga warga sekitar bisa memanfaatkan bangunan ini,” tutur Kurniawan.
“Terdekat dari daerah Cikedung adalah di Losarang. Lebih 10-15 kilo(meter) mungkin ya. Jadi, memang ideal kalau ada rumah sakit ini. Apalagi, ini kan aset. Harapan saya adalah, sebagai salah satu tenaga kesehatan, semoga di Pemerintahan Pak Lucky (Hakim) dan Pak Syaefudin, terkait aset Pemda ini, bisa dimanfaatkan lebih baik lagi. Bukan hanya memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, tapi juga bisa memberdayakan nakes-nakes yang belum bekerja,” ujar Kurniawan. (*)