INDONESIATREN.COM - Para penjual dan pembeli di Pasar Cibadak, Kabupaten Sukabumi mengeluhkan harga beras yang semakin melambung tinggi, ditambah pasokan yang semakin berkurang.
Terpantau harga beras di pasar tersebut mencapai Rp15.500 hingga Rp16.000 per kilogram. Semula, harga beras hanya di kisaran Rp10.000 per kilogram. Namun beberapa hari terakhir harganya melonjak naik.
Salah seorang pedagang beras Pasar Cibadak, Syahrul Maulana (35) mengaku kesulitan menjual beras kepada pembeli. Ia menyebut harga dari suplier pun naik sehingga ia terpaksa menjual dengan harga tinggi. Ia juga mengakui pasokan semakin berkurang sejak beberapa hari terakhir.
Baca juga: Bey Machmudin Minta Pemerintah Kabupaten dan Kota Segera Distribusikan Bantuan Pangan Beras
"Harganya lagi tidak kondusif. Dari sananya sudah mahal. Per karung dari harga Rp350.000 sampai yang paling bagus Rp410.000. Rata-rata naik Rp50.000 per karung. Stok berkurang, modalnya nambah. Jualnya cuma sedikit, jadi ngambil stok sedikit dulu," kata Syahrul, Senin, 12 Februari 2024.
Hal serupa dialami pedagang beras lainnya di Pasar Cibadak, H. Surya (47). Surya mengaku kerap menerima keluhan dari pedagang mengenai harga beras yang sebulan terakhir semakin melonjak. Terakhir, kata Surya, per karung beras dihargai di atas Rp400.000 dari sebelumnya di kisaran Rp340.000 per karung.
"Kalau kondisinya begini terus, naik harga tak terkendali, bisa berhenti jualan. Mahal. Penyebabnya apa, saya juga kurang tahu. Sebelum naik saya biasa pasok 20 ton. Sekarang kurang dari segitu. Kalau dari pedagang inginnya harga normal lagi, kasihan juga pembeli. Sekarang perekonomian juga kan lagi susah," ungkap Surya.
Baca juga: Tahun Lalu, Ratusan Ribu Ton Beras SPHP Tersalurkan, Bulog: Tidak Ada Nuansa Politik
Amalia (45) salah seorang pembeli di Pasar Cibadak mengeluhkan kondisi tersebut. Ia biasa membeli 10 liter beras untuk keperluan rumah tangganya. Namun sejak harga beras terus naik, ia terpaksa mengurangi pembelian hanya 5 liter. Sebelumnya ia juga tak segan membeli beras per karung, namun sekarang dibatasi karena harganya yang semakin naik.
"Biasanya beli 10 liter, sekarang cuma bisa 5 liter. Boro-boro mau beli per karung. Biasanya paling Rp10.000, sekarang Rp16.000 per kilogram. Biasa beli per karung di kisaran Rp300.000-an, sekarang di atas Rp400.000-an. Apa ini efek Pemilu begitu, ya," kata Amalia.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Cibadak, Sunsun membenarkan kondisi harga beras yang merangkak naik di pasaran, disertai pasokannya yang terus menurun. Dia juga mengakui daya beli masyarakat di Pasar Cibadak semakin menurun seiring naiknya harga barang pokok tersebut.
Baca juga: Harga Beras Masih Fluktuaif, Bulog Punya Rencana: Tidak Ubah HET
"Betul, harga beras saat ini melambung tinggi. Selain itu stok di pedagang juga semakin berkurang. Kemudian, daya beli masyarakat juga ikut berkurang. Dari yang biasanya beli karungan, sekarang beli eceran. Di kisaran Rp15.500 per kilogram atau Rp400.000 sampai Rp410.000 per karung," kata Sunsun.
Meski demikian, Sunsun mengaku masih terus memantau situasi pasokan barang pokok di Pasar Cibadak, khususnya menjelang bulan suci ramadan. Hanya saja, stok rutin agak berkurang karena pedagang membatasi pembeliannya lantaran harga masih mahal.
"Untuk kami, kepada lembaga-lembaga terkait yang mempunyai kewenangan, mohon segera ditindaklanjuti, dicari solusi secepatnya. Karena kasihan para pedagang dan pembeli. Mudah-mudahan saja secepatnya ada solusi," pungkas Sunsun.