INDONESIATREN.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD Jabar) mencatat ada 140 bencana hidrometeorologi yang terjadi November 2023.
Kepala BPBD Jabar, Dani Ramdan mengatakan, 140 bencana hidrometeorologi yang terjadi itu angin kencang atau puting beliung dan tanah longsor menjadi yang paling sering terjadi. Meski begitu, Dani tidak merincikan jumlah masing-masingnya.
"November kemarin itu ada 140-an didominasi masih oleh angin puting beliung disusul longsor. Kalau total tahun ini sudah 1.700 kejadian bencana," kata Dani Ramdan saat ditemui media di Bandung, Jumat, 8 Desember 2023.
Dia mengungkapkan, Kabupaten Bogor menjadi daerah yang paling rawan terjadi bencana. Mengingat, Kabupaten Bogor menjadi daerah yang intensitas hujannya paling tinggi ditambah wilayah juga luas.
"Kejadian bencana itu di Kabupaten Bogor paling banyak. Selain daerahnya luas, musim hujannya hampir sepanjang tahun kalau di sana. Lalu Cianjur dan wilayah Garut Selatan," ujarnya.
Dani menambahkan, pada musim penghujan kali ini, wilayah Pantura atau berpotensi terjadi banjir rob atau banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut, lalu luapan air dari sungai besar yang umumnya bermuara di Utara. Sedangkan, bencana tanah longsor berpotensi terjadi di Jabar bagian selatan.
"Biasanya daerah Pantura itu disergap banjir rob, luapan sungai besar yang umumnya bermuara di utara. Kalau longsor umumnya terjadi di selatan (Jabar)," kata dia menambahkan.
Dani berujar pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi kesiapsiagaan ditambah dengan apel siaga bersama BPBD se-Jabar dengan TNI dan Polri sebagai langkah mitigasi bencana.
Baca juga: Nataru 2023-2024: Jasa Marga Punya Jurus Penangkal Kemacetan
Hal tersebut juga diperkuat dengan penerbitan surat keputusan (SK) siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Saat ini, BPBD se-Jabar telah menyiagakan 50 sampai 100 petugas penanggulangan bencana. BPBD juga bekerja sama dengan TNI, Polri, unsur kewilayahan, PMI, taruna siaga bencana (Tagana), dan beberapa instansi lainnya.
"Itu semua kompenen penanggulan bencana yang kami koordinasikan," ujarnya.(*)