INDONESIATREN.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkapkan alasannya meneken 13 poin pakta integritas dari Forum Itjima Ulama Kelompok Rizieq Shihab Cs.
Anise menjelaskan bahwa pasangan AMIN sangat terbuka menerima dukungan dari segala pihak.
"Jadi ketika ada dukungan dan dukungan itu disampaikan secara terbuka, ketika menyuarakan dukungan memberikan harapan, memiliki harapan, maka kami terbuka," kata Anies.
Anies mengatakan selama dukung tersebut tidak melanggar aturan yang, maka pihaknya akan terbuka untuk menerima.
Baca juga: Ditengah Kesibukan Kampanye, Anies Baswedan Sempatkan Belajar Jadi Wibu Bareng Fadil Jaidi
"Tentu dengan yang sejalan dengan prinsip-prinsip dalam kita bernegara, satu prinsip Pancasila, Undang-Undang Dasar 45, sesuai peraturan, jadi kami terbuka," ucap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan pihaknya terbuka dengan pakta integritas dari kelompok agama lain di luar Islam.
"Kalau nanti ada, kita sambut," ujarnya.
Seperti diketahui Anies telah meneken 13 poin dari pakta integritas yang disodorkan oleh Forum Itjima Ulama.
"Sudah hampir sebulan ya dan nggak ada yang baru," tuturnya.
Anies mengaku kesepakatannya dengan anggota Itjima Ulama adalah sebuah keniscayaan karena dukungan kepada koalisnya akan semakin luas.
"Alhamdulillah sebuah keniscayaan dan kita berjuang terus untuk perubahan Indonesia yang lebih adil dan kita berjuang terus degan dukungan ini. Insyaallah jangkauannya makin luas lagi," katanya.
Adapun isi 13 poin pakta integritas yang diajukan Itjima Ulama kepada pasangan AMIN, seperti berikut:
1. Menjaga persatuan dan kesatuan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 18 Agustus 1945 dari rongrongan Sekulerisme, Islamofobia, Terorisme, Separatisme dan Imperialisme.
2. Menjalankan secara konsisten amanat TAP MPRS no. XXV tahun 1966 tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan Penyebaran Paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme, yang mengamanatkan untuk menutup celah baik secara hukum maupun politik bagi kebangkitan PKI.
3. Menjalankan amanat Perundang-undangan Anti-Penodaan Agama sebagaimana diatur dalam Perpres No. 1/PNPS/ 1965, yang kemudian ditetapkan menjadi undang-undang melalui Undang-Undang No. 5 Tahun 1969 yang disisipkan dalam KUHP Pasal 156a, sehingga siapa pun yang menodai agama apa pun wajib diproses hukum, untuk melindungi semua agama yang diakui di Indonesia dari segala bentuk penistaan dan penodaan agama, termasuk para buzzer pengadu domba umat beragama dan pemecah belah bangsa.
4. Menghormati posisi Ulama dan tokoh agama serta bersedia mempertimbangkan pendapat para Ulama dan tokoh agama dalam menyelesaikan masalah yang menyangkut kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Tak Punya Tempat di Manchester United, Donny van de Beek Habiskan Sisa Musim Ini bersama Tim Jerman
5. Melakukan Revolusi Akhlak di semua sektor kehidupan untuk membangun bangsa yang berakhlakul karimah demi menuju Indonesia bertakwa dan berkah dengan melindungi masyarakat dari rongrongan gaya hidup serta paham-paham merusak yang bertentangan dengan kesusilaan dan norma-norma lainnya yang berlaku di tengah masyarakat Indonesia serta bertentangan dengan Pancasila.
6. Menjamin terselenggaranya secara utuh sistem pendidikan nasional yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta menjamin tersedianya anggaran yang memprioritaskan pendidikan umum dan pendidikan agama secara proporsional.
7. Mewujudkan kedaulatan ekonomi dengan menjaga kekayaan alam nasional serta berupaya serius mengembalikan aset negara, untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia, dan menjamin kehidupan yang layak bagi warga negara untuk mewujudkan kedaulatan pangan, sandang dan papan, serta menjamin alokasi anggaran yang memadai dan kemudahan akses untuk penyelenggaraan kesehatan rakyat dan menjaga kelayakan pelayanan kesehatan baik pemerintah mau pun swasta serta memperbaiki segala aturan terkait kesehatan agar sejalan dengan kepentingan rakyat.
8. Memperbaiki ekonomi dan taraf hidup rakyat miskin dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi tenaga kerja dari Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan pekerja Indonesia lewat kebijakan upah yang layak serta membatasi masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia, bila dibutuhkan mendatangkan tenaga kerja asing hanya terbatas pada tenaga kerja ahli yang keahliannya tidak tersedia di dalam negeri semata untuk tujuan transfer of knowledge dengan waktu yang dibatasi, serta mendata ulang dan selanjutnya memulangkan tenaga kerja asing yang izin kerjanya sudah melampaui batas ketentuan.
Baca juga: Menkes Budi Gunardi Ungkap Ada 4 Strategi untuk Hadapi Pandemi Covid-19, Apa Saja?
9. Memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari penjajahan Zionis Israel sesuai amanat Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, dan berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia. serta melarang penyebaran paham zionisme karena mengandung ajaran ajaran apartheid yang rasis dan fasis.
10. Menegakkan hukum dan Hak Asasi Manusia yang berkeadilan dan secara imparsial tanpa diskriminasi, menjamin pemenuhan dan pemulihan hak para korban penyalahgunaan kekuasaan oleh aparatur penegak hukum, serta tidak segan menegakkan hukum terhadap oknum penegak hukum yang menyalahgunakan kekuasaan.
11.Memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme tanpa pandang bulu, serta menjamin pengelolaan keuangan negara sebaik-baiknya tanpa utang yang ugal-ugalan.
12. Menjamin terpenuhinya hak berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai dengan UUD 1945, serta menjamin perlindungan terhadap tokoh-tokoh agama dari segala bentuk kriminalisasi.
Baca juga: Ada Tambahan Kuota Haji, Kemenag Jabar Prediksi Pemberangkatan Jamaah dari BIJB Kertajati Bertambah
13. Memperkuat profesi Advokat agar mendapatkan perlakuan setara dan seimbang di muka hukum dengan penegak hukum lainnya seperti Polisi, Jaksa dan Hakim demi terjaminnya hak masyarakat pencari keadilan yang selama ini telah menjadi korban tidak seimbangnya penegakan hukum-serta melaksanakan program Land Reform untuk memberantas para mafia tanah. (*)