Dalam 10 Hari, 2 Warga meninggal Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu di Sukabumi

Rabu, 2 Oct 2024 12:42
    Bagikan  
Dalam 10 Hari, 2 Warga meninggal Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu di Sukabumi
Hendi Suhendi

Jenazah korban saat berada di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi

INDONESIATREN.COM - Musibah meninggalnya warga akibat tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di wilayah Kabupaten Sukabumi, juga terjadi pada 10 hari lalu, tepatnya pada Minggu, 22 September 2024. Saat itu, sekitar pukul 18:30 WIB, seorang warga bernama Ali meninggal tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Kampung Talanjung, RT 03/RW 02, Desa Lembursawah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.   

Ketika musibah terjadi, korban tengah melintas dari rumahnya untuk mengikuti pengajian yang rutin dilaksanakan pada setiap Minggu malam Senin. Lokasi pengajian di Desa Lembursawah berjarak sekitar 200 meter dari kediaman korban di Desa Batununggal. Guna mencapai lokasi pengajian itu, korban harus menyeberangi perlintasan rel kereta api yang tidak ada palang pintunya tersebut.

undefinedundefinedJenazah korban saat berada di lokasi kecelakaan

Baca juga: Kesaksian Warga di Perlintasan Tanpa Palang Pintu, “Saya Sempat Teriak, Kereta, Kereta”

Pada Minggu malam itu, kondisi di lokasi sangat gelap dan sepi, karena tidak ada lampu penerang jalan. Kondisi ini diduga membuat korban tidak menyadari datangnya kereta api dari arah Bogor menuju Sukabumi.

Kereta api bernomor 12096 (KLB) itu dikemudikan oleh masinis Maulana Sidiq Sulaeman, dengan asisten masinis Bambang Sulistio.

Baca juga: Tabrak Kereta Api Bogor-Sukabumi, Pengendara Sepeda Motor Berusia 13 Tahun Meninggal Dunia

 “Dari informasi yang saya dapat dari warga di TKP (tempat kejadian perkara), itu kereta di luar jadwal, dan (masinis) tidak membunyikan klakson sebelumnya. Padahal, di situ ada perlintasan warga yang tidak ada palang pintunya. Si (masinis) kereta (api baru) membunykan klakson pas di titik TKP,” ungkap Adi Muhidin, keponakan korban, saat ditemui di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Minggu, 22 September 2024, malam.

undefinedundefinedKondisi TKP (atas) dan Adi Muhidin, keponakan korban

Karena jarak yang terlanjur sudah sangat dekat, kereta api ini kemudian menabrak korban, sehingga korban terpental ke sebelah kiri rel kereta api. Kecelakaan ini mengakibatkan korban meninggal dunia, dengan cedera berat di bagian kepala, luka-luka di bagian wajah, serta luka serut di bagian kaki kanan.

Baca juga: Diduga Terjatuh Saat Ambil Bambu, Lelaki 63 Tahun Ditemukan Meninggal di Saluran Irigasi Cikopak Sukabumi

“Pengajian. Dari rumah (pergi) ke pengajian mingguan, di seberang rel kereta api. Kebetulan, jadwal pengajiannya malam Senin. Jadi, rutin paman saya mengikuti pengajian tersebut,” tutur Adi, perihal latar belakang penyebab korban ada di lokasi kecelakaan pada saat itu.

undefinedundefinedPetugas kepolisian mengamankan lokasi kecelakaan

Penuturan Adi itu dibenarkan Jaji Sukaeji, Perangkat Desa Batununggal. “Namanya (korban) Bapak Ali, yang usianya sudah tua sekali, dan Beliau mau melaksanakan ngaji rutinan malam Senin. Karena arahnya dari rumahnya ke tempat ngaji harus nyebrang rel kereta api, sekitar 200 meter, dan itu beda desa,” ujar Jaji.

Baca juga: Dikeroyok dan Dianiaya 4 Remaja di Cikole Sukabumi, Pemicu Peristiwa Ternyata Korban Sendiri

Semasa hidupnya, korban diketahui berprofesi sebagai petani, kelahiran Sukabumi pada 5 Februari 1937, dan sehari-hari tinggal di Kampung Segor Kaler, RT 03/RW 01, Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

undefinedJaji Sukaeji, Perangkat Desa Batununggal

Atas meninggalnya korban, baik Jaji maupun Adi sama-sama berhadap ada perbaikan kondisi perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut. “Ya, mudah-mudahan pintu perlintasan dipasang palang pintu, atau ada yang tugas (di tempat) itu,” ucap Jaji. “Minta jajaran terkait agar segera (perlintasan itu segera) ditertibkan, karena banyak warga beraktivitas di situ,” kata Adi. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 24-May-2025 13:24
Info Lowongan Kerja
Modal SHGB 21970 Beralas Hak “Palsu” dan “Salah Letak”, Indogrosir Makassar Bertahan di Tanah Tjoddo Km 18

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 23-May-2025 15:06
Info Lowongan Kerja
Foto-Foto Berita Media 27 Tahun Lalu: Kala Pak Harto Lengser pada 21 Mei 1998

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 22-May-2025 11:47
Info Lowongan Kerja
Somasi Ditolak, Kuasa Hukum Ahli Waris Tjoddo Sebut Kuasa Hukum Indogrosir Makassar Tulis Narasi Bohong
Berseteru Lawan PT Bumi Karsa, Ahli Waris Labbai Terkendala Dapat Ganti Rugi Proyek Kereta Api Maros-Makassar

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 20-May-2025 09:58
Info Lowongan Kerja
Bentrok 2 Kelompok Pelajar di Kompleks Tugu MTQ, Kadisdik Kota Kendari Imbau Sekolah Tingkatkan Pengawasan
Usung Tema “Medulu Mepokoaso”, Musyawarah Adat Pusat Lembaga Adat Tolaki Ke-5 2025 Dibuka Gubernur Sultra

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 19-May-2025 16:24
Info Lowongan Kerja
Tinjau Mes Mahasiswa Sultra di Kota Makassar, Andi Sumangerukka: “Saya Sangat Prihatin Melihat Kondisinya”

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 17-May-2025 13:32
Info Lowongan Kerja
Gelar Pelatihan DEA, STIAMI Bekali Generasi Muda dan Pelaku Usaha dengan Keterampilan Digital Masa Kini

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 16-May-2025 14:15
Info Lowongan Kerja
Spanduk-Baliho Disingkirkan, Ahli Waris Tjoddo Lapor KSP, Ancam Duduki Lahan Indogrosir Makassar Sampai Mati
Rindu “Masa Kini” 49 Tahun Lalu: Iklankan Jadwal Nonton Film “Semalam di Malaysia” di Bioskop Permata Jogja

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 14-May-2025 15:11
Info Lowongan Kerja
Diserahkan ke Kejari Gorontalo Utara, Tersangka Kasus BBM Bersubsidi Terancam 6 Tahun Penjara-Denda Rp 60 M
Cegah Dampak Game Online dan Video Porno, Kejati Jabar Gelar “Jaksa Masuk Sekolah” di SMPN 59 Bandung