INDONESIATREN.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Probowo-Gibran, Erwin Aksa meminta masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang merupakan petugas partai.
Erwin menilai biasanya pemimpin yang lebih mengabdi pada partai politik kerap membawa masalah.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara dalam acara Talkshow Repnas dengan tajuk Kesempatan kerja dan Kualitas Tenaga Kerja di Indonesia yang diadakan di TKN Prabowo-Gibran Headquarters, Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat pada 5 Desember 2023.
"Saya berharap makannya jangan cari pemimpin petugas partai," kata Erwin.
Baca juga: Ancam Akun Penyebar Hoaks, Gunawan Dwi Cahyo Bakal Laporkan ke Polisi
Kemudian ia memberikan contoh satu diantara petugas partai yang memiliki jabatan di pemerintahan, seperti mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Lompo.
Seperti diketahui, Syahrul Yasin Limpo telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kasus korupsi Menteri Pertanian, petugas partai bukan? Sekarang gini, pilih petugas partai atau petugas bangsa? Petugas rakyat," ujarnya.
Erwin menilai sebagai pemimpin atau bahkan jadi Presiden tidak boleh menjadi petugas partai.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura dan Malaysia Drastis, Dinkes Jabar Ngaku Satgas Masih Bekerja
Ketika terpilih menjadi presiden, pemimpin bukan lagi menjadi petugas partai, melainkan jadi simbol negara dan pemerintahan.
"Pada saat terpilih menjadi presiden Republik Indonesia, dia adalah pemimpin negara dan pemimpin pemerintah, bukan petugas partai dia adalah simbol negara, simbol pemerintahan," ucapnya. (*)