Kasus Polisi “Tanduk” Nelayan di Kupang: Pelaku Kena Sanksi Teguran Tertulis, Korban Masuk Penjara

Jumat, 23 Aug 2024 19:14
    Bagikan  
Kasus Polisi “Tanduk” Nelayan di Kupang: Pelaku Kena Sanksi Teguran Tertulis, Korban Masuk Penjara
Istimewa

Rustandy Tady, alias Tamdi Tadi (TA), nelayan korban penandukan polisi di Kupang

INDONESIATREN.COM - Kasus dugaan “penandukan” yang dilakukan oleh seorang petugas kepolisian terhadap seorang nelayan di Kelurahan Sulamu, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada 24 November 2023, akhirnya selesai diperiksa dalam sidang disiplin di Polres Kupang, Kamis, 22 Agustus 2024.

Dalam sidang itu diputuskan, bahwa terlapor dalam kasus dengan nomor laporan: STPL/01/VII/2024/Propam tertanggal 3 Juli 2024 tersebut mendapat sanksi berupa teguran tertulis.

Baca juga: Ditemukan Jumat Pagi di Pintu Air Kampung Cikuya Sukabumi, Identitas Mayat Lelaki Tak Dikenal Belum Diketahui

Sanksi yang didapat terlapor itu, berbeda dengan nasib yang dialami korban “penandukan”. Saat ini, korban justru tengah menjalani penahanan di Rutan Kelas II-B Kupang, terhitung sejak 8 Agustus 2024.

undefinedundefinedKondisi TA saat terluka pada 24 November 2023

Korban tercatat atas nama Rustandy Tady, alias Tamdi Tadi (TA). Pada Kamis, 8 Agustus 2024, TA resmi ditahan Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang. Sesuai Surat Perintah Penahanan (Tingkat Penuntutan) Nomor: PRINT-268/N.3.25/Eoh.2/08/2024, yang ditandatangani Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang selaku Penuntut Umum, Muhammad Ilham, S.H, M.H, penahanan atas TA berlangsung selama 20 hari, mulai tanggal 8-27 Agustus 2024, di Rutan Kelas II-B Kupang.

Baca juga: Dibuka Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Pembukaan Porwanas XVI Dimeriahkan Tarian Kolosal Geopark Meratus

Dalam surat yang sama, tertulis dasar penahanan atas nelayan kelahiran Mola Selatan, 9 Maret 1980, itu. Yakni: terdakwa TA diduga keras telah melakukan tindak pidana yang dapat dikenakan penahanan, dan dikhawatirkan akan melarikan diri, merusak dan menghilangkan barang bukti, dan atau mengulangi tindak pidana.

Penahanan atas TA ini berlangsung seiring dengan pelimpahan Berkas Perkara Pidana “Penganiayaan” Pasal 351 Ayat 1 KUHP yang sudah dinyatakan lengkap (P21) oleh jaksa penuntut Umum (JPU), dari penyidik Polres Kupang kepada Kejaksaan Negeri Kupang.

Baca juga: Tabrakan Mobil Pick-Up Box dan Truk Tronton di Parungkuda Sukabumi, Identitas Sopir yang Tewas Diketahui

Sebelumnya, pada 4 Juni 2024, TA telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polres Kupang, berdasarkan Surat Ketetapan tentang Penetapan Tersangka Nomor: S.Tap/38/VI/RES.1.6/2024/Satreskrim.

Penetapan sebagai tersangka atas TA itu, didasarkan atas peristiwa penganiayaan yang terjadi pada Jumat, 24 November 2023, sekitar pukul 23:00 WITA. Lokasi penganiayaan di depan rumah seorang warga bernama Arwin Kadodo di RT 013/RW 006, Kelurahan Sulamu, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, dengan korban bernama Jefri Ratu Pa.

undefinedundefinedundefined

Baca juga: Perjuangan Murid SDN Ciaripin Sukabumi: Ruang Kelas-Kursi-Meja Rusak, Belajar di Lantai Panggung Sekolah

Dalam wawancara via telepon Whatsapp (WA) pada Senin, 10 Juni 2024, TA mengungkapkan, bahwa pada 24 November 2023 itu berlangsung acara pernikahan di rumah Arwin Kadodo. “Di acara nikah yang saya juga hadir itu, terjadi perkelahian di belakang dekorasi antar-sesama orang Bajo, Arjan dan Oto,” kata TA.

Perkelahian itu tak berlanjut, karena menurut TA, ia lerai bersama para undangan lainnya. “Setelah itu, bubar. Kami kembali ke acara joget. Nah, di situ terjadi ribut lagi. Saya mau bantu lerai, tapi dihalangi polisi. Mulut saya dipukul sampai berdarah,” tutur TA.

Baca juga: Rekam Jejak Kreatif “The Singing Commodore”: Musik, Industri Rekaman, hingga Radio

Seingat TA, ketika itu banyak sekali orang yang berkelahi. “Saya tidak ingat orangnya satu (demi) satu. Apa ada yang mabuk atau tidak, saya tidak tahu,” ucap TA, yang seusai peristiwa itu langsung pergi berobat untuk menyembuhkan luka-luka di mulutnya. “Polisi juga yang antar saya ke puskesmas,” kata TA.

Sehari kemudian, pada 25 November 2023, TA dikabari perihal dirinya dilaporkan ke Polsek Sulamu. Pelapor adalah ibunda dari pemuda bernama Jefri Ratu Pa. “Padahal, saya tidak lihat anak itu (di lokasi),” kata TA. “Jadi, mana mungkin saya menganiaya dia,” cetus TA.

undefinedundefinedundefined

Baca juga: “A Tribute to Mas Yos”, Mengenang Peran “The Singing Commodore” dalam Musik Rekaman dan Radio di Indonesia

Namun, dalih TA itu tak membuat proses hukum berhenti. Laporan Polisi Nomor: LP/B/25/XI/2023/Polsek Sulamu/Polres Kupang/Polda NTT, Tanggal 25 November 2023, yang dibuat Ibunda Jefri Ratu Pa, terus berlanjut ke tahap penyidikan.

Selanjutnya, Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP.Sidik/30/IV/RES.1.6/2024/Satreskrim akhirnya terbit pada 25 April 2024. Dan, pada 4 Juni 2024, TA resmi ditetapkan sebagai tersangka, berdasarkan Surat Ketetapan tentang Penetapan Tersangka Nomor: S.Tap/38/VI/RES.1.6/2024/Satreskrim.

Baca juga: Jelang Laga Persib vs Arema di Stadion Si Jalak Harupat, Aremania Sepakat Larang Suporter Datang ke Bandung

Sepekan setelah penetapan sebagai tersangka itu, yakni pada Selasa, 11 Juni 2024, TA diperiksa di Polsek Sulamu. Dalam pemeriksaan itu, TA mengaku tetap kukuh mengatakan tidak menganiaya Jefri Ratu Pa, karena pada saat yang sama justru tengah terluka berlumuran darah di mulutnya.

Pengakuan itu, menurut TA, dalam percakapan via telepon WA, seusai pemeriksaan di Polsek Sulamu, Selasa, 11 Juni 2024, selalu ia ucapkan pada tiga kali pemeriksaan sebelumnya, saat dirinya belum ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Setelah Sempat Bentrok, Pengemudi Ojol dan Angkot Sepakat Berdamai di Polres Sukabumi Kota

“Sampai kapan pun, saya akan mengaku seperti itu,” tegas TA. Mengingat statusnya kini telah resmi terdakwa dan ditahan di Rutan Kelas II-B Kupang, maka pengakuan itu sepertinya baru bisa diungkapkan TA saat sidang perkaranya nanti di Pengadilan Negeri Kupang. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Kerjasama dengan RS Cicendo, Kejati Jabar Gelar Pemeriksaan Mata dan Gigi di SDN 02 Bojong Asih Bandung

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 12-Feb-2025 15:33
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 11-Feb-2025 17:37
Info Lowongan Kerja
Peduli Lingkungan, Dian-Amih Gelar “Ngayuga Bumi Kuningan 2025” Gema Jabar Hejo Bergerak di Caracas Kuningan

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 10-Feb-2025 14:01
Info Lowongan Kerja
Gandeng Manzone, Denny Sumargo Luncurkan Pakaian Dalam Pria Merk Rudal
4 Meninggal, Ini Kronologi Kecelakaan Truk Muatan Batu Timpa Minibus di Sukabumi
Breaking News: Truk Timpa Mobil di Palabuhanratu Sukabumi, 4 Warga Meninggal Dunia!!! Simak Foto-fotonya
Obati Kerinduan Jelang Akhir Pekan: Live “Indonesia Kemarin’ di NBS Radio Bersama Niagara Band

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 8-Feb-2025 12:51
Info Lowongan Kerja
Secuil tentang Aktuil: Majalah Hiburan Lokal Fenomenal yang Tetap Aktual pada Era Milenial

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 7-Feb-2025 21:02
Info Lowongan Kerja
Aktivitas PETI Dibongkar Polda Gorontalo, 3 Terduga Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara dan Denda 100 M

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 6-Feb-2025 20:39
Info Lowongan Kerja
Diduga Akibat Korsleting Listrik, Kandang Ayam PT Jaffa Comfeed 2 di Nagrak Sukabumi Terbakar

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 5-Feb-2025 14:34
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 4-Feb-2025 18:16
Info Lowongan Kerja
Kajati Jabar Tandatangani Kerjasama dengan RS Dr. Hasan Sadikin, RS Mata Cicendo, dan RS Dr. H.A. Rotinsulu
Minibus Rombongan asal Cianjur Terbalik di Cikidang Sukabumi, 9 Orang Luka Berat
Bahas Kondisi Dunia, Universitas Moestopo Gelar Public Lecture Bersama Akademisi Malaysia