Rekam Jejak Kreatif “The Singing Commodore”: Musik, Industri Rekaman, hingga Radio

Kamis, 22 Aug 2024 15:02
    Bagikan  
Rekam Jejak Kreatif “The Singing Commodore”: Musik, Industri Rekaman, hingga Radio
Istimewa

The Singing Commodore, R. Suyoso Karyono

INDONESIATREN.COM - Bertepatan dengan peringatan “Hari Radio Nasional” dan perhelatan “A Tribute to Mas Yos” pada 11 September 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, direncanakan akan mengusulkan pemberian penghargaan kepada Mas Yos sebagai “Bapak Rekaman dan Radio - Ekonomi Kreatif Musik Rekaman dan Radio di Indonesia”.

Seiring dengan usulan itu, dalam perhelatan “Tribute to Mas Yos” tersebut, akan digelar pula pameran dan peluncuran buku berjudul “Panggil Saya Mas Yos”.

Baca juga: “A Tribute to Mas Yos”, Mengenang Peran “The Singing Commodore” dalam Musik Rekaman dan Radio di Indonesia

Sosok bernama lengkap Komodor Muda (Purn) R. Suyoso Karsono ini, lahir pada 18 Juli 1921 di Tanjungpandan, Kepulauan Bangka Belitung.

Pada 1942, setelah menyelesaikan sekolahnya di jurusan ekonomi, Mas Yos melamar sebagai Sodanco untuk menjadi Penerbang Angkatan Udara. Mas Yos kemudian diterima menjadi penerbang, dan terus aktif bertugas hingga pensiun pada 1962.

undefinedKomodor Muda (Purn.) R. Suyoso Karyono

Baca juga: Jelang Laga Persib vs Arema di Stadion Si Jalak Harupat, Aremania Sepakat Larang Suporter Datang ke Bandung

Sejak bertugas di Angkatan Udara itu, Mas Yos sudah terlibat dalam kegiatan bermusik, dengan antara lain mendirikan grup musik bernama “Hawaian Lieve Souveniers” di Semarang. Selepas masa tugasnya sebagai penerbang, Mas Yos mendirikan pula grup musik “Elshinta Hawaian Senior”, yang kemudian berubah namanya menjadi “Hawaian Senior”. Nama Elshinta diambil dari nama putri bungsunya, Eshinta Suyoso, yang kelak digunakannya pula sebagai nama Radio Elshinta di Jakarta.

Berkat aktivitas dan minatnya yang kuat dalam bidang musik tersebut, Mas Yos akhirnya memperoleh julukan “The Singing Commodore”. Kala itu, eksistensinya benar-benar tak bisa dilepaskan dari kegiatan musik jazz di Tanah Air.

Baca juga: Setelah Sempat Bentrok, Pengemudi Ojol dan Angkot Sepakat Berdamai di Polres Sukabumi Kota

Pada awal periode ’50-an, yakni pada 1951, Mas Yos untuk pertama kalinya membangun studio rekaman seluas dua kali tiga meter persegi, bernama Irama Records, di garasi rumahnya di Jalan H. Agus Salim Nomor 65 (sekarang Nomor 119), dan di Jalan Besuki Nomor 23, Jakarta Pusat.

Irama Records adalah studio rekaman berlabel pertama di Indonesia. Irama Records juga menjadi pelopor dalam industri rekaman piringan hitam modern dari shellac ke vinyl, yang mewarnai dunia musik Indonesia.

undefined

Baca juga: Tabrakan Mobil Pick-Up Box dan Truk Tronton di Parungkuda Sukabumi, 1 Sopir Dikabarkan Meninggal Dunia

Album rekaman yang pertama kali diproduksi Irama Records adalah album dari pianis Nick Mamahit, yang berpasangan dengan Dick Abel (gitar), Dick van der Capellen (drum), dan Max van Dalm (bas). Setelah itu, Irama Record juga merilis sejumlah album rekaman musisi jazz lainnya, seperti Jack Lesmana, Mus Mualim, dan Bubi Chen.

Seiring waktu, studio rekaman ini kemudian juga tumbuh menjadi tempat berkumpulnya penyanyi dan musisi berbakat, serta berperan sangat signifikan dalam penyebaran musik lokal ke seluruh penjuru Nusantara dan mancanegara.

Baca juga: Ruang dan Kursi Kelas Rusak, Murid Kelas 5 SDN Ciaripin Sukabumi Belajar di Lantai Panggung Kreasi Sekolah

Setelah Irama Records, Mas Yos juga mendirikan studio rekaman J&B dan Elshinta Records. Bersama tiga studio rekaman miliknya itu, Mas Yos pun aktif terlibat sebagai produser, penyanyi, broadcaster, dan pengembang bakat yang merekam suara dan musik para penyanyi dan musisi legendaris Indonesia.

Sebut saja diantaranya adalah Nick Mamahit, Sam Saimun, Nien dan Jack Lesmana, Bubi Chen, Nurseha, Titiek Puspa, Mus Mualim, Bing Slamet, Rachmat Kartolo, Joppie Item, Orkes Gumarang, Orkes Arulan, Oslan Husein, Waldjinah, Marini, Henny Poerwonegoro, Lilies Suryani, Koes Bersaudara, Usman Bersaudara, Bob Tutupoly, Kris Biantoro, Aida Mustafa, Widyawati (Trio Visca), Dara Puspita, Harvey Malaihollo, The Elshinta Hawaiian Seniors, Masnait Group, serta masih banyak lagi penyanyi dan musisi lainnya.

undefinedundefinedAlbum penyanyi Oslan Husein

Baca juga: Ruang dan Kursi Kelas Rusak, Murid Kelas 5 SDN Ciaripin Sukabumi Belajar di Lantai Panggung Kreasi Sekolah

Kecintaannya pada musik itu pula yang kemudian mendorong Mas Yos mendirikan Radio Elshinta di Jakarta pada 14 Februari 1968. Radio swasta niaga pertama pada jalur AM di Indonesia ini, saat itu memiliki program khusus untuk musik jazz.

Setelah Elshinta, Mas Yos juga mendirikan Radio Suara Irama Indah pada jalur FM Stereo. Dua stasiun radio swasta niaga pertama itu, berhasil menjadi bagian penting yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya dalam penyebaran musik dan informasi di Indonesia.

Baca juga: HUT Kemerdekaan RI ke-24 Tahun 1969: Membuka Kembali Edisi “Nomor Proklamasi” Majalah Selecta

Seluruh kisah kepeloporan itu kini masih terasa memberikan dampak signifikan bagi sejarah perjalanan musik, industri rekaman, dan juga radio di negara ini.

Mas Yos-lah yang mengawali ekonomi kreatif di dunia musik, industri rekaman, dan radio pada era paska kemerdekaan Indonesia, sejak 1951 hingga kini, melalui label rekaman piringan hitam: Irama, J&B, dan Elshinta, serta radio komersial Elshinta Broadcasting System dan radio Suara Irama Indah.

undefined

Baca juga: KLB PWI Akhirnya Jadi Digelar di Jakarta, Hendry Ch. Bangun: “Itu Pelanggaran Serius”

Karena itu, wajar, bila bertepatan dengan “Hari Radio Nasional” dan perhelatan “A Tribute to Mas Yos” di Jakarta pada 11 September 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, direncanakan akan mengusulkan pemberian penghargaan kepada Mas Yos sebagai “Bapak Rekaman dan Radio - Ekonomi Kreatif Musik Rekaman dan Radio di Indonesia”.

Atas usulan pemberian penghargaan bagi tokoh yang wafat dalam usia 63 tahun di Jakarta, 26 Oktober 1984, ini, sepertinya layak jika di tahun-tahun berikutnya juga kembali dilaksanakan “A Tribute to Mas Yos”. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Diskusi di Universitas Hosei, Akademisi Jepang dan Indonesia Sepakat: Air Mobility Adalah Masa Depan Dunia
Jumpa Penasihat Khusus Presiden, Ketua Forkominhan: Indonesia Mampu Bersaing dengan Produsen Alutsista Global

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 21-Jan-2025 15:51
Info Lowongan Kerja
Diikuti 92 Sasana, Eltekers Indonesia Sejahtera Gelar “Semarak Latber Akbar Ling Tien Kung” di Cibinong Bogor
Akhir Pekan, Petugas Gabungan Gelar Razia Taksi Ilegal di Traffic Light Exit Tol Parungkuda Sukabumi
Warga Palabuhanratu Diduga Dibunuh di Bogor, Ketua Komisi ll DPRD Kabupaten Sukabumi: “Hukum Mati Pelaku"
Eksklusif!!! Foto-foto "Semarak Latber Akbar Ling Tien Kung" Eltekers Indonesia Sejahtera di Cibinong Bogor

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 18-Jan-2025 14:21
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 17-Jan-2025 18:21
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 16-Jan-2025 18:43
Info Lowongan Kerja
Disiram Air Keras Jelang Tahun Baru oleh Mantan Suami di Sukabumi, IRT 46 Tahun Meninggal di RSHS Bandung

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 15-Jan-2025 12:49
Info Lowongan Kerja
HUT PDIP ke-52, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi Laksanakan Deklarasi Cap Jempol Darah

Info Lowongan Kerja

Ragam Minggu, 12-Jan-2025 22:11
Info Lowongan Kerja
Ulang Tahun ke-45, Lucky Hakim Rayakan Bersama Warga di Jatibarang Indramayu
Peringati Natal 2024, Kajati Jabar Kunjungi Panti Jompo, Panti Asuhan, dan Persekutuan Doa di Bandung
Gelar Kegiatan Jumat Berkah di Lahan Ketahanan Pangan, Kapolsek Caringin Sukabumi Bantu Pekerja Kebun

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 10-Jan-2025 19:16
Info Lowongan Kerja
Foto-Foto Peringatan Natal 2024 Kajati Jabar: Bakti Sosial ke Panti Asuhan dan Panti Jompo di Bandung
Sambut Pembukaan Kembali oleh Pemerintahan Baru Indramayu, Warga Cikedung Lor Giat Bersihkan RS Reysa