INDONESIATREN.COM - Di Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, yang menjadi wilayah kerja Kades Asep Badrutamam, terdapat sejumlah wahana dan lokasi wisata lainnya, yang sama indah dan menariknya dengan Lembah Purba. Sebut misalnya Jembatan Gantung Kadudampit, yang merupakan salah satu jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara.
Membentang sejauh 450 meter, di atas jurang sedalam 120 meter, jembatan gantung ini dibuka untuk umum sejak diresmikan oleh Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, pada 9 Maret 2019. Seiring dengan selesainya akses jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), wahana wisata yang dikelola PT Vontis Aquam Vivam ini menjadi mudah sekali digapai dari Jakarta, dalam waktu sekitar dua jam saja.
Hadirnya Jembatan Gantung Kadudampit, yang kemudian dilengkapi dengan beragam wahana wisata lainnya, seperti Keranjang Sultan, Glamping, dan Flying Fox, mendorong Asep selaku Kades Gede Pangrango untuk memaksimalkan potensi warga desanya dalam pelayanan jasa wisata.
Hadirlah kemudian Kampung Lahang, Kampung Sawo dengan Wistari (Wisata Petik Sawo Sendiri), Icakan (tempat yang berada di lembah pinggir sungai dan kaya aneka ragam hayati), Petik Buah Sendiri, serta Pendakian ke Gunung Gede Pangrango.
Khusus bagi wisatawan yang ingin menginap, Desa Gede Pangrango juga menyediakan fasilitas homestay, yang memungkinkan wisatawan bisa mengikuti aktivitas hidup sehari-hari warga desa, semisal tanam padi, memberi makan ternak, ronda malam, dan makan nasi liwet beralas daun pisang.
Demi memastikan seluruh jasa layanan wisata itu berjalan lancar, Asep pun telah menyiapkan sejumlah tenaga pemandu wisata atau tour guide, yang sepenuhnya diambil dari para warga desa. “Sekarang, praktis tidak banyak lagi warga desa saya yang menganggur, tanpa pekerjaan,” kata Asep.
Baca juga: Liburan Murah Meriah! Berwisata Sambil Belajar dan Edukasi Sejarah di Situs Gunung Padang Cianjur
Kelak, bukan tidak mungkin, Will Smith bisa ikut merasakan keindahan desa binaan Asep, lengkap dengan beragam fasilitas wisata yang dikembangkan warga desa itu sendiri.(*)