INDONESIATREN.COM - dr. Ema Surya Pertiwi menerangkan, penyakit diabetes perlu perhatian khusus.
Dikutip Indonesia Tren dari kanal YouTube dr Emasuperr, olahraga bisa menjadi satu cara untuk mencegah maupun menangani diabetes.
Pasalnyam, aktivitas fisik memainkan peran kunci dalam mengelola diabetes. Penderitanya cenderung kurang beraktivitas karena kesibukannya masing-masing.
"Penderita diabetes biasanya sering kurang beraktivitas," ungkap dr. Ema Surya Pertiwi.
Baca juga: Persib Bandung Gelar Pameran Foto dari Masa ke Masa, Bobotoh Bilang Begini
Ia mengatakan, aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu sudah bisa mencegah terjadinya diabetes.
"Aktivitas fisik ini menurut rekomendasikan 150 menit per menit per minggu," katanya.
dr. Ema Surya Pertiwi menyarankan, berolahraga rutin setiap hari dan berdurasi 20 hingga 40 menit setiap sesi untuk mengatasi diabetes.
Di samping itu, ada pula aktivitas fisik tersebut dapat berupa berbagai kegiatan, mulai dari jalan santai hingga jogging.
Baca juga: Daftar HP Infinix Rp1 Jutaan yang Dilengkapi Baterai 5000 mAh, Apa Saja?
Namun, penderita diabetes disarankan untuk tidak berhenti beraktivitas lebih dari 2 hari secara berturut-turut.
"Penderita diabet itu nggak boleh dari dua hari tidak bergerak sama sekali, kata dr Emasuperr
Penderita diabetes akan mendapatkan manfaat optimal jika aktivitas fisik dilakukan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Contoh aktivitas yang disarankan mencakup olahraga jalan santai atau lari jogging.
Baca juga: Sumedang Diguncang Dua Gempa Susulan, Seperti Apa Dampaknya?
Dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur, diharapkan dapat merangsang produksi insulin pada pankreas dan meningkatkan pembakaran energi dalam tubuh.
Selain itu, ia juga memberikan peringatan penting terkait kebiasaan duduk terlalu lama secara rutin dan berkepanjangan.
Kebiasaan duduk terlalu lama dapat juga menyebabkan penumpukan gula darah pada jaringan otot dan menyebabkan berbagai komplikasi.
Untuk menghindari dampak negatifnya, disarankan agar mereka tidak duduk lebih dari 30 menit.
Langkah ini dapat diimplementasikan dengan mengatur alarm setiap 30 menit, sebagai pengingat untuk berdiri dan melakukan gerakan ringan selama 3 hingga 5 menit.(*)
