INDONESIATREN.COM - Pemprov Jawa Barat (Jabar) saat ini terus menggenjot pembangunan dua Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) regional.
Kedua TPPAS regional itu yakni, Lulut Nambo di Kabupaten Bogor dan Legok Nangka di Kabupaten Bandung. TPPAS Lulut Nambo akan mengelola sampah dari Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan.
Sedangkan, TPPAS Legok Nangka akan mengelola sampah dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin mengatakan, dua TPPAS tersebut terus berprogres, Lulut Nambo pun sudah diuji coba tetapi belum maksimal karena dari target 100 ton sampah baru 95 ton sampah yang berhasil diolah dalam satu hari.
"Kemarin uji coba masih ada kendala teknis, baru 95 ton. Untuk tahap satunya tahun ini percobaan 100 ton," kata Bey Machmudin saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa 16 Januari 2024.
Lebih lanjut, Bey menambahkan, progres TPPAS Legok Nangka saat ini sesuai dengan perencanaan. Bulan ini Badan Unit Pelaksana (BUP) TPPAS Legok Nangka akan dibentuk.
"Semua mendukung bahwa kita harus punya TPPAS yang terintegrasi dengan PLTS. Kita semuanya berharap semester satu sudah ada groundbreaking untuk Legok Nangka," kata Bey menambahkan.
Diwartakan sebelumnya, Pemprov Jabar menargetkan TPPAS Regional Lulut Nambo dioperasikan penuh pada Maret 2024. Kekinian, TPPAS yang berdomisili di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor itu sedang dalam masa uji coba.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda), Mohammad Taufiq Budi Santoso mengatakan, TPPAS Lulut Nambo akan digunakan dan diresmikan untuk tahap satu pada Maret 2024.
"Rencananya Maret 2024 sudah bisa diresmikan untuk tahap satu," kata Taufiq, Jumat 12 Januari 2024.
Pada masa uji coba, sampah akan diproses menggunakan mesin pencacah dan diolah secara biologis. Sampah hasil pengolahan terbagi menjadi tiga.
Hasil pengolahan sampah itu berupa kompos, biomas, dan sampah material berupa refuse derived fuel (RDF). Sampah RDF ini nantinya akan diambil oleh PT Indocement sebagai offtaker.
Baca juga: KPU Ungkap Alasan Debat Kedua Cawapres 2024 Digelar di JCC Senayan: Kalau Lihat Pengalamannya...
"Sekarang fokus di uji coba. Sudah ada hasil RDF yang didapatkan dari pengolahan ini bahkan juga ada biomassa yang bisa dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar," ucapnya.
Taufiq optimistis pengoperasian TPPAS Lulut Nambo akan berjalan sesuai rencana. Perizinan untuk TPPAS kini sedang berproses di Pemerintah Pusat dan Pemkab Bogor.
"Kami punya optimisme bahwa tahap pertama ini bisa beroperasi dalam waktu yang nanti tergantung perizinan yang sedang di proses di Pemerintah Pusat maupun perizinan di Pemkab Bogor," tuturnya.
Setelah beroperasi penuh TPPAS Lulut Nambo akan melayani empat wilayah yaitu Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan. TPPAS yang memiliki luas 55 hektare ini mampu menampung sampah 1.800 sampai 2.300 ton per hari. (*)