Pentaskan “Wingit” saat Milangkala ke-66, Studiklub Teater Bandung Buktikan Tetap Eksis di Bawah Kolong Langit

Jumat, 1 Nov 2024 16:33
    Bagikan  
Pentaskan “Wingit” saat Milangkala ke-66, Studiklub Teater Bandung Buktikan Tetap Eksis di Bawah Kolong Langit
Agus Wahyudi

Pentas Wingit oleh Studiklub Teater Bandung

INDONESIATREN.COM - Bulan Oktober 2024 yang baru sehari berlalu, ditutup dengan penuh kesan dan kenangan indah oleh para pegiat teater yang tergabung dalam Studiklub Teater Bandung (STB). Selama dua hari di pengujung bulan itu, yakni Rabu dan Kamis, 30 dan 31 Oktober 2024, STB menghelat pementasan sebuah lakon bertajuk “Wingit” di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Bandung.

Pementasan ini sekaligus menandai “milangkala” atau ulang tahun STB ke-66, yang sejatinya jatuh pada 13 Oktober 2024. Melalui pementasan ini, para pecinta teater tidak hanya berkesempatan untuk menyaksikan salah satu karya terbaik STB, namun juga merayakan perjalanan panjang STB di dunia teater Tanah Air.

undefinedundefinedPentas "Wingit" oleh Studiklub Teater Bandung

Baca juga: Kunker ke Kejari Kota Banjar, Ciamis, dan Kota Tasikmalaya, Kajati Jabar Imbau Pegawai Jauhi Judol dan Narkoba

Selama dua hari itu, Gedung Kesenian Rumentang Siang yang didirikan pada 1935 pun selalu penuh terisi oleh para penggemar dan penonton teater. Mereka datang dari berbagai kalangan: tokoh, akademisi,  seniman, dan pegiat teater.

Hadir pula para mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai kampus di Bandung, semisal Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Padjadjaran (UNPAD), serta dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

undefinedundefinedGedung Kesenian Rumentang Siang (atas), serta Penulis (paling kiri) bersama para seniman

Baca juga: Kesempatan bagi Mahasiswa-Mahasiswi Indonesia: Lowongan Magang Kerja di PT Freeport

Lakon berjudul “Wingit” itu disutradarai IGN Arya Sanjaya, serta diperankan dua aktor kawakan, yakni Sugiyati Suyatna Anirun dan Gatot W. Dwiyono. Lakon ini diadaptasi dari konsep “haiku”, sebuah bentuk puisi Jepang yang identik dengan kesederhanaan dan sarat makna. Naskah yang ditulis pun mengajak penonton untuk merenungi kehidupan, melalui simbolisme dan keindahan bahasa.

“Wingit” mengisahkan dialog antara seorang penyair dan seorang perempuan misterius di sebuah taman. Percakapan kedua tokoh ini menyelami tema kehidupan, yang diadopsi dari perbincangan dalam kitab “Ganecha Tattwa”.

Baca juga: Sebelum Masuk Panti Rehabilitasi, ODGJ Pemanjat Pohon Kelapa Sempat Curi Truk di PLTU Palabuhanratu Sukabumi

Dengan latar belakang alam semesta yang penuh rahasia, “Wingit” menggambarkan perjalanan manusia sedari lahir hingga mati. Hidup seolah-olah adalah sebuah pertanyaan, dan tindakan manusia adalah jawabannya.

undefinedundefinedundefined"Wingit" diperankan dua aktor kawakan, Sugiyati Suyatna Anirun dan Gatot W. Dwiyono

Salah seorang pemeran utama “Wingit”, yakni Sugiyati Suyatna Anirun, pun berkesempatan berbagi pandangan dengan Penulis mengenai pengalamannya tampil dalam lakon itu.

Baca juga: Lowongan Kerja bagi Warga Indonesia Update ke 12

“Kalau tahun lalu saya hanya bermain-main di pentas ‘Pagi Bening’, kali ini ‘Wingit’ menuntut keseriusan total. Ini seperti pendadaran tentang hakekat perjalanan hidup manusia,” tutur Yati, demikian panggilan akrab Sugiyati, yang kini telah genap berusia 80 tahun.

Yati menilai, eksistensi STB yang telah bertahan hidup selama 66 tahun adalah anugerah yang luar biasa. Ketika komunitas teater lain mengalami jatuh-bangun, datang sebentar dan pergi selamanya, STB justru terus mampu berkarya dan mempertahankan kehadirannya di dunia seni teater Indonesia.

Baca juga: Diduga Gangguan Jiwa, Pemanjat Pohon Kelapa asal Sumbar Dirawat di Panti Rehabilitasi Sukabumi

“Agak miris melihat teman-teman seniman lain yang gugur satu per satu. Ini hukum alam yang tak bisa ditolak,” ungkap Yati, yang adalah juga istri dari salah seorang pendiri STB, yakni Suyatna Anirun.

undefinedundefinedundefinedSugiyati Suyatna Anirun saat berperan dalam "Wingit" (kimono merah), dan bersama Penulis

Bersama enam tokoh teater berpengaruh lainnya, yaitu Jim Lim, Sutardjo A. Wiramihardja, Adrian Kahar, Tin Srikartini, Thio Tjong Gie (Gigo Budi Satiaraksa), dan Soeharmono Tjitrosuwarno, Suyatna Anirun mendirikan STB pada 13 Oktober 1958.

Baca juga: Lowongan Kerja Update ke 11

Sejak awal berdiri, STB dikenal fokus pada aspek artistik, dan juga memberikan ruang bagi para seniman muda untuk belajar dan berkembang bersama. Berkat STB, lahirlah kemudian sejumlah seniman seperti Rahman Sabur, Sis Triadji, Yoyo C. Durachman, Iman Soleh, dan masih banyak lagi seniman lainnya.

undefinedArsip kenangan masa lalu STB yang disimpan Penulis

Dalam hal karya, sebagai kelompok studi teater modern, STB dikenal dengan karya-karyanya yang tidak selalu berfokus pada isu sosial-politik. STB juga kerap mengeksplorasi nilai-nilai yang mendalam dan sarat makna kehidupan, melalui berbagai naskah lokal maupun internasional.

Baca juga: Promosikan Situs Judi Online, 2 Selebgram Perempuan Berusia 18 Tahun Ditangkap Polres Sukabumi

Ciri khas STB pun senantiasa terlihat dalam setiap pentas realisme yang mereka gelar. Pentas-pentas itu selalu penuh dengan kepekaan dan keindahan visual, terutama kala dipimpin oleh sutradara utama STB, Suyatna Anirun.

undefinedundefinedTulisan kenangan di media cetak mengenai STB, koleksi Penulis

Alhasil, usia 66 tahun yang kini genap diraih STB pun layak disebut sebagai pencapaian luar biasa bagi sebuah komunitas seni. STB yang lahir dari semangat kreativitas para pendirinya pada 66 tahun silam, terbukti telah menjadi ikon dalam geliat kehidupan teater di Bandung, sekaligus memberikan kontribusi besar bagi perkembangan teater modern Indonesia.

Baca juga: Bermula dari “O Dat Ding”, Jadilah Odading Tenar Hingga Era “Kaum Mendang-mending”

Dan “Wingit”, adalah bukti lain dari kekuatan eksistensi STB di bawah kolong langit, dalam usia ke-66 tahunnya itu. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Dicari Polisi: Lelaki Misterius yang Nyaris Bakar Sepeda Motor dan Tinggalkan 2 Hari di Cibadak Sukabumi
Sambut 10 Muharam 1447 H, ASN-UPTD-KUA Kecamatan Cibadak Santuni 35 Anak Yatim
HUT ke-76, Benny Soebardja “The Godfather of Indonesian Progrock Underground” Tetap Yahud

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 4-Jul-2025 16:02
Info Lowongan Kerja
Dr. H.M. Saifulloh, M.Si., Rektor Baru Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Kunjungi Lokasi Perusakan Rumah di Cidahu, Kapolres Sukabumi: “7 Orang Sudah Kita Amankan”
Jangan Pernah Terjadi Lagi: Foto-Foto Pasca Insiden Perusakan di Cidahu Sukabumi

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 2-Jul-2025 06:53
Info Lowongan Kerja
Sukses di Bogor, King Kiripik Sasar Pasar Lebih Luas di PRJ 2025
Koran Mati Akibat Digitalisasi, Loper Tetap Belum “Game Over” dan Rutin Diingat tiap 8 Oktober

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 28-Jun-2025 11:22
Info Lowongan Kerja
Rugikan Negara Rp 9.158.660.776, Buronan 2 Tahun Kasus Kredit Fiktif di BRI Ciamis Ditangkap Kejati Jabar
Rugikan Negara Rp 139 M, 3 Tersangka Kasus Korupsi Penyaluran Kredit BPR-KRI Ditahan Kejati Jabar
Rugikan Negara Rp 877.233.225,00, 2 Tersangka Korupsi Proyek Truk Sampah di DLH Sukabumi Ditahan Kejaksaan

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 26-Jun-2025 17:13
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 25-Jun-2025 22:10
Info Lowongan Kerja
Koordinasi Internal, Kajati Jabar Lakukan Kunjungan Kerja ke Kejari Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor
“Constellation of Us”, Single Perdana Faza Rahim Menuju Debut Personal dalam “Gonna Get Out!”

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 23-Jun-2025 20:24
Info Lowongan Kerja
Agar Ibu-Ibu Bisa Selalu Tersenyum Manis, ayo Bikin Cemilan buat Jualan: Soft Baked Cookies