Jelang Pemilu 2024, Forkopimda Gandeng Densus 88 Waspadai Pergerakan Terorisme di Sukabumi

Selasa, 21 Nov 2023 20:54
    Bagikan  
Jelang Pemilu 2024, Forkopimda Gandeng Densus 88 Waspadai Pergerakan Terorisme di Sukabumi
Indonesia Tren/Riza

Forkopimda Kabupaten Sukabumi dan Densus 88 serta elemen masyarakat berdiskusi terkait pencegahan tindak terorisme selama pelaksanaan Pemilu 2024.

INDONESIATREN.COM - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sudah menangkap 42 tersangka teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ingin menggagalkan Pemilu 2024.

Hal tersebut terungkap oleh adanya grup aplikasi pesan singkat WhatsApp (WA) yang bernama 'Muslim United' hingga 'Ummatan Washatan'.

Dalam grup pesan singkat itu, para tersangka teroris membahas rencana untuk menggagalkan Pemilu 2024 mendatang lewat cara-cara teror.

Sebelumnya, ada beberapa warga Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi ditangkap Densus 88 Antiteror Polri yang ikut terlibat dalam rencananya itu.

Baca juga: Sambut Nataru 2023-2024, Kementerian PUPR Aktifkan Beberapa Ruas TOL, Ini Daftarnya

Berkaca dengan adanya keterlibatan warga Kabupaten Sukabumi, Unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi menggandeng Densus 88 dan mengajak sejumlah elemen masyarakat menggelar Focus Group Discusion (FGD) di Mahoni Leisure, Kecamatan Sukaraja pada Selasa, 21 November 2023.

Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri mengatakan, demi menjaga keamanan tahun politik ini, maka mulai sekarang ini mesti diantisipasi oleh seluruh elemen masyarakat.

"Di wilayah Kabupaten Sukabumi perlu adanya pencegahan terkait isu terorisme. Maka dari itu dalam hal ini, kami juga turut menggandeng Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti Teror," kata Iyos dalam diskusi tersebut.

Dia mengaku, pihaknya telah mendapatkan informasi dari Densus 88 ihwal keterlibatan warga Kabupaten Sukabumi. Pemerintah daerah pun akan melihat akar permasalahan yang ada di lapangan secara menyeluruh.

Baca juga: Meski Dibayar Mahal, Nathalie Holscher Tegas Tolak Tawaran Kembali Jadi DJ: Jangan Gitu

"Tentunya nanti tidak hanya ini saja langkahnya, tidak hanya FGD kita langsung juga kepada locus untuk menetralisir permasalahan-permasalahan ini, supaya jangan sampai terjadi lagi," tuturnya.

Adapun langkah pencegahan terorisme, pihaknya akan melibatkan tokoh agama dan masyarakat dalam memberikan pemahaman persepsi, termasuk melakukan konsolidasi.

"Kita juga akan memberikan pemahaman yang jelas, bahwa konteksnya ini apa sih permasalahannya. Jadi, memang harus dilihat dari akar permasalahannya. Nah kami ingin melihat sampai sejauh mana pemahaman yang selama ini dilakukan di masyarakat," ujarnya.

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara menambahkan, pemerintah daerah perlu terus meningkatkan kegiatan preventif dengan melibatkan semua unsur termasuk pihak Kepolisian.

Baca juga: Cawapres Gibran Rakabuming Raka Tunjukan Ijazah Asli pada Media: Saya Anggap untuk Lucu-lucuan

"Kami DPRD tidak rela, apabila ada masyarakat kami ini dicap teroris dan diadili. Sebab itu, kita harus memberikan pemahaman dan pemerintah ini harus hadir dan harus masuk," jelasnya.

Dia menilai, bahwa yang tahu karakteristik masyarakat itu adalah kepala desanya sendiri dan unsur Kecamatan. Oleh sebab itu, unsur-unsur terkait ini harus bisa benar-benar memberikan informasi terkait hal apapun mengenai adanya kelompok-kelompok tertentu.

"Hasil dari FGD ini akan menjadi sebuah rencana kerja kami ke depan pastinya nanti akan dibahas di komisi I dan tentunya nanti akan direkomendasikan kepada bupati," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setiawan Wibowo mengatakan, Selain soal terorisme potensi gangguan keamanan lainnya juga akan ditingkatkan menjelang tahun politik ini.

Baca juga: Ikuti Jejak Pendahulunya, HP Realme GT5 Pamer Fast Charging 240W, Pengisian Daya Dijamin Gak Pakai Lama

"Kita juga kebetulan bersama memasuki tahun politik, dari awal kita sama-sama menciptakan situasi yang aman tertib dan kondusif di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota," ungkap Ari.(*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Terancam Direlokasi Paksa dari Pulau Kera, Warga Suku Samaa Bangsa Bayo Rayakan HPN 2 Mei 2025
Ultimatum 3 Hari untuk Mediasi, Ahli Waris Tanah Tjoddo Siapkan Aksi Sangat Keras Atas Indogrosir Makassar
PDM Serahkan SK Kepala SMK Muhammadiyah Majalengka: Kepala Sekolah Dapat Diganti Kapan Saja
Berkas Dinyatakan P-21, 4 Tersangka Kasus Minyakita Diserahkan Polda Gorontalo ke Kejari Boalemo

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 1-May-2025 09:07
Info Lowongan Kerja
Disebut Rusak Pagar dan Aniaya Karyawan Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tanah Tjoddo Dilaporkan ke Polda Sulse

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 30-Apr-2025 14:56
Info Lowongan Kerja
Sosialisasikan Slogan “Kenali Hukum Jauhi Hukuman”, Kejati Jabar Gelar Penkum di Kecamatan Rancasari Bandung

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 29-Apr-2025 14:26
Info Lowongan Kerja
Abaikan Rekomendasi Mediasi, Indogrosir Makassar Akhirnya Diduduki Paksa Ahli Waris Tanah Tjoddo

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 28-Apr-2025 16:07
Info Lowongan Kerja
Bakti Sosial Paskah, Kajati Jabar Kunjungi Rumah Pemulihan Permata Cimahi dan Bala Keselamatan Bandung
Terinspirasi Kasus Indogrosir, Mahasiswa Makassar Ajak Korban Perampasan Tanah Jalin Konsolidasi
Duduki Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tjoddo Punya Bukti Kepemilikan Kuat Atas Tanah Kilometer 18
Duduki Paksa Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tanah Tjoddo: “Tanah ini Dikuasai Pihak Tidak Sah”
Indogrosir Makassar Diduduki Paksa, Karyawan Picu Bentrok dengan Ahli Waris Tanah Tjoddo, Berikut Foto-fotonya
Indogrosir Makassar Diduduki Paksa Ahli Waris Tanah Tjoddo: Berpotensi Korban Nyawa Ke-2 Belah Pihak"
Ahli Waris Tanah Tjoddo Main Bakar, Indogrosir Makassar Tutup Operasi Sejak Ashar, Ini Foto-Foto Panasnya
Breaking News: Indogrosir Makassar Diduduki Massa Pendukung Ahli Waris Tjoddo, Berikut Foto-fotonya

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 25-Apr-2025 15:38
Info Lowongan Kerja