INDONESIATREN.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mencatat ada penambahan jumlah bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi beruntun di Kabupaten Sumedang.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, data per 1 Januari 2024 pukul 00.00 WIB, ada 143 bangunan terdampak gempa bumi yang terdiri dari 138 unit rumah, 1 fasilitas kesehatan, dan 4 fasilitas pendidikan.
Sedangkan, data per 2 Januari 2024 pukul 11.30 WIB, tercatat ada 486 bangunan terdampak gempa bumi di Kabupaten Sumedang.
Jumlah itu terdiri dari 303 unit rumah rusak ringan, 92 unit rumah rusak sedang, 69 unit rumah rusak berat, 14 fasilitas pendidikan, 7 tempat ibadah, dan 1 fasilitas kesehatan.
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Sukabumi Butuh 8.000 Pengawas TPS pada Pemilu 2024, Buruan Daftar!
"Fasilitas pendidikan yang terdampak ada 14 unit, sedangkan tempat ibadah ada 7 yang terdampak, dan 1 fasilitas kesehatan," kata Hadi saat dikonfirmasi pada Selasa 2 Januari 2023.
Dia menambahkan, saat ini ada 11 warga yang mengalami luka ringan akibat gempa bumi di Kabupaten Sumedang. Kemudian, ada 548 warga yang mengungsi dari 464 Kepala Keluarga (KK).
"Kami masih melakukan pendataan terus untuk yang masih mengungsi, tapi kurang lebih ada sekitar 500-an orang," kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Hadi mengungkapkan, tercatat ada enam kecamatan yang paling terdampak gempa bumi di Kabupaten Sumedang. Enam kecamatan itu yakni, Sumedang Selatan, Tanjung Medar, Cimalaka, Tanjungkerta, Rancakalong, dan Paseh.
Baca juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Libya, Tayang Malam Ini, Tinggal Klik!
"Di Kabupaten Bandung ada Kecamatan Arjasari dan Cicalengka. Kabupaten Ciamis ada Kecamatan Tambaksari," ujarnya.
Saat ini BPBD Jabar juga membuat area pengungsian di sejumlah lokasi di Kabupaten Sumedang. Lokasi ada di Kampung Babakan Hurip, Tegalsari, Cipadung, dan Krapyak.
"Kami terus upayakan seoptimal mungkin dalam melayani masyarkat yang terdampak, baik dari sisi kebutuhan dasar, ataupun terkait dengan pasca bencana. Sampai saat ini juga belum ditemukan korban jiwa, hanya luka-luka," tuturnya. (*)