INDONESIATREN.COM - Ketika seseorang mengalami kekurangan zat besi, biasanya ada lima tanda yang akan dirasakan, bahkan beberapa tanda itu kerap dikeluhkan banyak orang.
Perlu diketahui, zat besi merupakan komponen utama hemoglobin ataupun dikenal dengan nama HB yang berfungsi untuk mengangkut oksigen di dalam darah, sehingga sangat vital.
Maka dari itu, mengenali sejak dini tanda kekurangan zat besi sangat perlu dilakukan.
Hal tersebut bertujuan agar orang tidak salah dalam menganlisa gejala yang dialaminya.
Dikutip dari kanal YouTube pribadinya, dr Saddam Ismail membeberkan 5 tanda orang mengalami kekurangan zat besi, seperti berikut:
1. Sesak Napas
Saat kekurangan zat besi, akan mempengaruhi otot sehingga otot tidak dapat menerima oksigen dengan cukup dan menyebabkan fungsi otot yang tidak normal.
Dengan begitu, tubuh akan memberikan respon dengan bernapas lebih cepat karena membutuhkan oksigen yang lebih banyak.
Baca juga: Pejuang Diet Merapat! dr Saddam Ismail Ungkap 5 Sayuran yang Ampuh Bakar Lemak Tubuh
"Akhirnya jadi sesak bernapas. Kondisi sesak napas ini bisa terlihat sekali pun hanya melakukan aktivitas ringan," ucapnya.
2. Wajah Pucat
Wajah pucat dapat terjadi karena ketika kekurangan zat besi, tubuh akan memproduksi HB yang lebih sedikit.
Pada akhirnya, wajah yang tadinya berwarna cerah kemerahan akan sedikit mengalami penurunan warna atau pucat.
Baca juga: Ribuan Pengunjung Serbu Bazoga di Momen Libur Nataru 2024
3. Mudah Lelah
Lelah yang dimaksud disin terjadi karena kekurangan zat besi. Sehingga rasa lelah itu sering muncul meski orang tersebut tidak melakukan aktivitas yang berat.
"Biasanya kalau kekurangan zat besi itu juga diikuti dengan rasa lemas dan sulit berkonsentrasi, serta agak mudah marah," kata dr Saddam Ismail.
4. Rambut Rontok
Baca juga: 20 Link Twibbon Natal 2023, Cocok Diunggah dan Dijadikan Foto Profil Media Sosial
Kerontokan pada rambut dapat terjadi ketika kekurangan zat besi sehinggan folikel rambut tidak menerima oksigen dengan baik.
5. Sakit Kepala
Saki kepala dapat terjadi akibat oksigen yang diterima kepala tidak maksimal. Sehingga kepala menjadi sering sakit. (*)