Tanah Bergerak di Cireunghas Sukabumi, PVMBG: Masih Ada Potensi Longsor dan Retakan

Rabu, 13 Dec 2023 19:07
    Bagikan  
Tanah Bergerak di Cireunghas Sukabumi, PVMBG: Masih Ada Potensi Longsor dan Retakan
Indonesia Tren/Riza Fauzi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) saat mengecek lokasi tanah bergerak di Cireunghas Sukabumi pada Selasa, 12 Desember 2023.

INDONESIATREN.COM - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, masih ada potensi longsor dan retakan tanah meluas di lokasi pergerakan tanah di Kampung Tegalkaso, RT 03 RW 05, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Hal itu disampaikan saat pihak PVMBG meninjau langsung ke lokasi pada Selasa, 12 Desember 2023 kemarin.

Surveyor Pemetaan Tim Penyelidik Pergerakan Tanah di PVMBG, Sumaryono mengatakan, retakan tanah di daerah tersebut melengkung dengan panjang 150 meter.

"Kalau potensi berkembangnya masih ada artinya potensi longsoran susulan itu masih ada dan kalau melihat kayak saluran drainasenya atau irigasinya tadi masih ke arah arah situ ya potensinya masih besar untuk terjadi longsor ya ke depannya," ujarnya kepada awak media.

Baca juga: Selain Rasanya Manis, Ternyata Apel Memiliki Manfaat yang Baik bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?

Dengan kondisi mulai memasuki musim hujan, dia pun mewanti-wanti retakan tanah bisa bertambah karena air dapat berpengaruh terhadap kondisi tanah yang labil.

"Biasanya kalau ada longsoran itu ada tarikan kalau ada tarikan pertama kali mungkin di dekat fondasi atau di dekat lantai itu perlu dicek lalu muncul retakan retakan apa enggak karena itu bagian titik yang mudah pecah duluan di situ," tuturnya.

Dia pun menyarankan beberapa solusi salah satunya mengubah pola pertanian di daerah tersebut terutama dalam sistem irigasinya serta drainasenya.

"Solusi jangka pendek diputus aliran drainase tadi. Kemudian yang bagian bawah gawir tadi kalau bisa dialihkan jangan ke arah lokasi longsor tadi kolam kolam juga dihentikan dan pola tanamnya juga diubah bukan pola tanam yang membutuhkan banyak air," katanya.

Baca juga: Gegara Motor Baru yang Dibeli Suami Tidak Sesuai, Istri Menangis di Pinggir Jalan, Ini Kata Warganet

"Solusi jangka panjang kan kita melihat perkembangan ini karena masukan air baru di awal musim hujan puncaknya masih ada Januari Februari cuman yang di dekat gawir harus waspada. Ya sebaiknya minggir dulu hati hati lah yang dekat gawir itu karena ketika longsor itu bagian atasnya ikut ketarik," tambahnya.

Terkait relokasi, menurutnya bisa dilakukan namun hanya untuk rumah yang terdampak dan terancam.

"Kemungkinan ada relokasi rumah yang sudah hancur dan dekat gawir itu cuma lahannya belum disiapkan juga," ucapnya.

Dalam peninjauan ini, PVMBG menggunakan alat disometer GPS serta drone untuk mengambil dan mengamati visual dari atas.

Baca juga: Geger, Warga Temukan Mayat Pria Gantung Diri di Pohon Ceri Daerah Jakut

"Pertama dari luasannya pakai disometer GPS, terus pengambilan sampel batuannya, untuk area dimensinya pakai fotogrametri foto udara pakai drone, GPS untuk melihat polanya sudah melengkung atau belum. Ada retakan yang tertutup segetasi kan ga terlihat dri foto udara," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Sambas mengatakan, pihaknya akan membuat jalur evakuasi yang menyesuaikan dengan rekomendasi dari PVMBG. Pembuatan jalur evakuasi akan dikoordinasikan dengan pemerintah kecamatan dan desa.

"Rambu-rambu memang harus dipasang nanti kita akan kerjasama karena yang namanya lokasi ini mana yang rawan ada nanti rambu-rambunya. Terus terang saja ini sangat dibutuhkan untuk kehati-hatian masyarakat. 2024 akan mengusulkan rambu-rambu rawan bencana dan jalur evakuasi di sini mana saja yang harus dikerjasamakan dengan desa dan kecamatan karena yang tahu lokasi adalah tingkat kecamatan dan desa. Apakah titik kumpulnya di mana yang kita kira aman dan rawannya di mana saja," ujarnya.(*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Terancam Direlokasi Paksa dari Pulau Kera, Warga Suku Samaa Bangsa Bayo Rayakan HPN 2 Mei 2025
Ultimatum 3 Hari untuk Mediasi, Ahli Waris Tanah Tjoddo Siapkan Aksi Sangat Keras Atas Indogrosir Makassar
PDM Serahkan SK Kepala SMK Muhammadiyah Majalengka: Kepala Sekolah Dapat Diganti Kapan Saja
Berkas Dinyatakan P-21, 4 Tersangka Kasus Minyakita Diserahkan Polda Gorontalo ke Kejari Boalemo

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 1-May-2025 09:07
Info Lowongan Kerja
Disebut Rusak Pagar dan Aniaya Karyawan Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tanah Tjoddo Dilaporkan ke Polda Sulse

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 30-Apr-2025 14:56
Info Lowongan Kerja
Sosialisasikan Slogan “Kenali Hukum Jauhi Hukuman”, Kejati Jabar Gelar Penkum di Kecamatan Rancasari Bandung

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 29-Apr-2025 14:26
Info Lowongan Kerja
Abaikan Rekomendasi Mediasi, Indogrosir Makassar Akhirnya Diduduki Paksa Ahli Waris Tanah Tjoddo

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 28-Apr-2025 16:07
Info Lowongan Kerja
Bakti Sosial Paskah, Kajati Jabar Kunjungi Rumah Pemulihan Permata Cimahi dan Bala Keselamatan Bandung
Terinspirasi Kasus Indogrosir, Mahasiswa Makassar Ajak Korban Perampasan Tanah Jalin Konsolidasi
Duduki Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tjoddo Punya Bukti Kepemilikan Kuat Atas Tanah Kilometer 18
Duduki Paksa Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tanah Tjoddo: “Tanah ini Dikuasai Pihak Tidak Sah”
Indogrosir Makassar Diduduki Paksa, Karyawan Picu Bentrok dengan Ahli Waris Tanah Tjoddo, Berikut Foto-fotonya
Indogrosir Makassar Diduduki Paksa Ahli Waris Tanah Tjoddo: Berpotensi Korban Nyawa Ke-2 Belah Pihak"
Ahli Waris Tanah Tjoddo Main Bakar, Indogrosir Makassar Tutup Operasi Sejak Ashar, Ini Foto-Foto Panasnya
Breaking News: Indogrosir Makassar Diduduki Massa Pendukung Ahli Waris Tjoddo, Berikut Foto-fotonya

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 25-Apr-2025 15:38
Info Lowongan Kerja