INDONESIATREN.COM - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD memberikan klarifikasi mengenai pernyataannya di media sosial yang menyebut ibu melahirkan anak yang akhlaknya buruk.
Mahfud menerangkan bahwa yang berdosa adalah kita atau pemerintah apabila membiarkan ibu-ibu tidak mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga tidak bisa mendidik anak dengan baik.
Jadi, Mahfud menjelaskan bahwa bukan ibunya yang berdosa.
"Itu konteksnya ada yang tanya dalam pertemuan. Pak gimana kalau ibu melahirkan anak tidak berakhlak. Saya bilang ya dosa kita kalau membiarkan ibu itu melahirkan anak tak berakhlah, kita yang dosa, bukan ibunya yang dosa," ujar Mahfud di acara Tabrak Prof di Bandar Lampung.
Baca juga: Harga Realme 12 Pro, Hp Apik dengan Kamera Sensor Sony dan Snapdragon 6 Gen 1, Yakin Gak Mau?
Maka dari itu, Mahfud menilai bahwa ibu-ibu harus diberikan lapangan pekerjaan yang layak dengan upah yang memadai agar dapat menumbuhkembangkan generasi yang terdidik.
"Oleh sebab itu, saya katakan ibu-ibu itu harus diberi pekerjaan yang layak, jangan sampai kerja pagi pulang sore. Upahnya tidak layak, tidak dilindungi oleh negara, sehingga anaknya sesudah dilahirkan dibiarkan tidak dididik," ucapnya.
Kemudian, Mahfud menegaskan kembali maksud dari pernyataannya tersebut agar ibu-ibu diberi kesejahteraan dalam pekerjaan.
Dengan begitu, nantinya anak akan terdidik dengan baik apabila kesejahteraan di rumah tercipta.
"Kami katakan, besok perlindungan ibu-ibu itu dari sudut ketenagakerjaan akan kita beri perhatian untuk lebih sejahtera, agar anak-anak itu bisa dididik dengan baik dan berakhlak," katanya. (*)