INDONESIATREN.COM - Kandang ayam PT Jaffa Comfeed 2 di Kampung Sinagar, RT 02/RW 03, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu, 5 Februari 2025, sekitar pukul 06:05 WIB, terbakar. Wadan Posko Damkar Cibadak, Heri Hermawan, mengatakan, saat tiba di lokasi kebakaran pada sekitar pukul 06:20 WIB, tim-nya menemukan tiga titik api.
“Ini saya menerima laporan jam 6 lebih 5 menit ya. Dan kami, personil, siap-siap meluncur jam 6 lebih 10. Kita berangkat sampai TKP (Tempat Kejadian Perkara) jam 6:20. Di sana, kami menemukan kumpulan asap ya. Api memang tidak terlihat dari luar, cuma ada di dalam. Sumber api ada tiga titik di dalam kandang ayam di PT Jaffa itu. Apinya ada tiga titik, ujung, tengah, ujung lagi,” kata Heri.
Api ada di tiga titik di lokasi kebakaran
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update ke 65
Lokasi kandang ayam yang terbakar, menurut Heri, berada di Gedung 6. Isi kandang yang terbakar adalah ayam broiler. Menurut Heri, api diduga berasal dari korsleting listrik di gedung itu.
“(Gedung apa yang terbakar?) Gedung 6, tempat ayam broiler. Besar-besar ayamnya. (Api berasal dari mana?) Korsleting listrik, dan sebetulnya masih dalam penyelidikan ya. Lebih akuratnya, mungkin nanti istilahnya, api apa sumber dari listrik apa, dari blower gitu,”urai Heri.
Kandang ayam yang terbakar berada di Gedung 6
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update ke 64
Guna memadamkan api, empat unit mobil Damkar dari Posko Cisaat, Cibadak, Parungkuda, dan Rescue diterjunkan ke lokasi. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun, menurut Heri, 30 persen ayam di kandang yang terbakar mati akibat terkena asap kebakaran.
Empat mobil Damkar dikerahkan untuk jinakkan api
“(Ada korban atau ada luka?) Tidak ada, Alhamdulillah. Ayam hanya sebatas kena asap pada mati. Sekitar 30 persen ada yang mati,” ujar Heri.
“Kesulitan akses untuk masuk ke dalam kandang. Itu susah, karena akses untuk masuk cuma ada dua ya. Sedangkan api di tengah. Lokasi kandang sekitar panjangnya 100 meter x 50 meter. Jadi, kami sulit (masuk). Di sana banyak ayam. Jadi, lumayan sulit bagi kami untuk jinakkan api,” tutur Heri. (*)