Serupa Tapi Tak Sama, Simak Penjelasan Penyakit Demensia dan Alzheimer yang Biasanya Menyerang Lansia

Gres
Selasa, 28 Nov 2023 09:00
    Bagikan  
Serupa Tapi Tak Sama, Simak Penjelasan Penyakit Demensia dan Alzheimer yang Biasanya Menyerang Lansia
freepik

ilustrasi orang yang terdampak penyakit Demensia atau Alzheimer

INDONESIATREN.COM - Demensia merupakan kondisi di mana otak mengalami kerusakan karena penyakit, seperti penyakit Alzheimer atau stroke, yang menyebabkan kehilangan memori, kesulitan berpikir, pemecahan masalah, dan bahkan kehilangan bahasa.

Istilah umum untuk demensia menggambarkan gejala yang terjadi ketika otak dipengaruhi oleh penyakit atau kondisi tertentu.

Ada berbagai jenis demensia, meski beberapa di antaranya sering disebut sesuai dengan kondisi yang menyebabkannya.

Salah satu penyebab paling umum demensia adalah penyakit Alzheimer. Selama penyakit berlangsung, ada zat kimia dan struktur otak berubah, yang menyebabkan kematian sel-sel otak.

Baca juga: Menyentuh! Pria Pengidap Alzheimer Ngamuk di Pesawat, Kembali Tenang Seusai Istrinya Nyanyikan Sebuah Lagu

Serangkaian gejala yang disebut demensia terjadi ketika otak sudah rusak oleh penyakit atau kondisi tertentu, termasuk kehilangan memori, perubahan suasana hati, masalah komunikasi, dan penalaran.

Penyakit Alzheimer, yang pertama kali dijelaskan oleh ahli saraf Jerman Alois Alzheimer, adalah kondisi fisik yang berdampak pada otak.

Pada berjalannya waktu, pengidap Alzheimer akan mengalami penyakit protein plak dan serat yang berbelit berkembang dalam struktur otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak.

Orang yang menderita Alzheimer juga kekurangan beberapa bahan kimia otak yang penting untuk mengirimkan pesan.

Baca juga: Punya Segudang Khasiat, Berikut 6 Manfaat Tanaman Tebu yang Baik Bagi Kesehatan Tubuh Anda

Alzheimer juga dapat diartikan penyakit progresif, yang secara bertahap menyebabkan kerusakan pada lebih banyak bagian otak. Akibatnya, gejalanya menjadi lebih parah.

Lalu apa penyebab dari penyakit Alzheimer?, berikut penjelasan yang telah dirangkum oleh Tim Indonesia Ten yang dilansir dari situs resmi Alzheimer's Indonesia.

1. Faktor Usia

Faktor risiko terbesar untuk demensia adalah usia. Hal ini dibuktikan, satu dari empat orang di atas usia 65 tahun dan satu dari enam orang di atas usia 80 tahun menderita demensia.

2. Faktor Genetik

Kita mengetahui bahwa beberapa keluarga jelas mempunyai beberapa penyakit dan membawakannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Baca juga: Bahaya! Ini yang Terjadi Jika Anda Menyimpan Handphone Dekat Kepala Saat Tidur, Bisa Ganggu Kerja Otak!

Jika orang tua atau anggota keluarga lain yang memiliki kecenderungan Alzheimer, kemungkinan Anda sendiri bisa terserang Alzheimer.

Namun pada kasus ini, pengaruh gen penyakit Alzheimer yang diwariskan oleh orang tua terbilang rendah.

3. Faktor Lingkungan

Sampai saat ini, komponen lingkungan yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit Alzheimer masih perlu diidentifikasi.

Namun, ada kekhawatiran dari beberapa tahun yang lalu yang menyatakan bahwa, paparan aluminium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

Baca juga: 4 Efek Samping Makanan Berlemak untuk Kesehatan Otak

Akan tetapi, kekhawatiran ini telah diabaikan oleh sebagian besar orang diluar sana.

4. Faktor Down Sindrom

Orang yang mengidap down sindrome lebih rentan terhadap penyakit Alzheimer, hal ini dikarenakan adanya perbedaan pada kromosom.

5. Faktor Cedera Kepala atau Leher (Whiplash Injuries)

Orang yang mengalami cedera pada bagian kepala atau leher, juga lebih rentan terhadap demensia, termasuk para atlet petinju.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa individu dengan tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, dan kebiasaan merokok, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjangkit penyakit Alzheimer.

Baca juga: Alami Kebotakan Dini? Jangan Khawatir, Berikut 5 Cara Mengurangi serta Menghilangkan Rambut Rontok

Hal ini bisa dicegah dengan menghindari kebiasaan merokok, mengikuti diet sehat,dan melakukan pemeriksaan tekanan darah serta kolesterol secara rutin.

Selain mencegah terjangkit Alzheimer, kebiasaan itu juga akan bermanfaat untuk menggabungkan kegiatan sosial dan mental serta menjaga berat badan serta gaya hidup yang sehat.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Bikin Bawang Bacem, Masak Jadi sat-set
Kajati Jabar Tandatangani Perjanjian Kerjasama PT Pegadaian Kanwil X Bandung dengan Kejati Jabar

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 17-Jun-2025 16:35
Info Lowongan Kerja
Sambut HJB Ke-543, Ribuan Pengunjung Padati Kabogorfest 2025 di Stadion Pakansari Cibinong Bogor
14 Juni 1971 di Semarang: Koran Suluh Marhaen Merilis Jadwal Nonton Film “Si Buta dari Gua Hantu”
Gugat Ulil soal Raja Ampat: Saat Bumi Dirusak Atas Nama Maslahat, Agama Harus Berdiri di Barisan yang Menolak
57 Tahun Dijajakan di Cibadak Sukabumi, Rasa Kue Pancong Pak Yayat Pernah Sampai Bikin Ngidam Ibu Hamil

Info Lowongan Kerja

Ragam Minggu, 15-Jun-2025 12:27
Info Lowongan Kerja
Agar Senikmat Pulang Kampung, Gini lho Kiat Milih dan Ngolah Kangkung
4 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pemkot Bandung Ditahan Kejati Jabar, Sekda Kota Bandung Dukung Penegakan Hukum
Butuh Perangkat Digital Terbaru, Kunjungi AGRES.ID di Lantai 2 Mall Trans Studio Cibubur Depok

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 14-Jun-2025 10:01
Info Lowongan Kerja
Bahagia Sesimpel Mr. Bean: Bikin Scone, Sambut Weekend
Kerjasama dengan Pandawa Farm & Fisheries, Yayasan Damandiri Laksanakan Program Kampung Ikan di Subang
Dinyatakan P-21, 2 Tersangka Kasus Korupsi Jalan Nani Wartabone Gorontalo Diserahkan Polda ke Kejati
Usai Serahkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Jalan di Gorontalo ke Kejati, Polda: “Akan Ada Tersangka Baru”

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 12-Jun-2025 10:02
Info Lowongan Kerja
Laporkan Kasus Penggelapan Alat Pertanian di Jampang Tengah Sukabumi, Kadiv BPBN Dipanggil Kejari
Terinspirasi Menu Asin-Asin-Pedas Khas Kafe, yuk Bikin: Tahu-Lada-Garam Paling Simpel Sedunia

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 10-Jun-2025 13:13
Info Lowongan Kerja