INDONESIATREN.COM - Nawawi Pamolango sosok yang baru-baru ini resmi ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua KPK yang baru untuk gantikan Firli Bahuri yang ditetapkan jadi tersangka.
Presiden Jokowi telah memberhentikan Firli Bahuri yang diduga melakukan pemerasan kepada eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Hal tersebut berdasar kepada Surat Keputusan Presiden yang ditandatangai Jokowi pada Jumat, 24 November 2023 tentang pemberhentian sementara Firli Bahuri.
"Presiden Jokowi telah menandatangani Keppres Pemberhentian Sementara Ketua KPK Firli Bahuri," ujar Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana dikutip dari PMJ.
Baca juga: Presiden Jokowi Menandatangani Keppres untuk Pemberhentian Firli Bahuri Sebagai Ketua KPK
Dalam Surat Keterangan Presiden itu, Jokowi sekaligus menetapkan Komisioner KPK, Nawawi Pomolango jadi Ketua KPK sementara untuk gantikan Firli Bahuri.
"Sekaligus menetapkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua Sementara KPK," sambungnya.
Lanjutnya lagi, Staf Khusus Presiden itu mengatakan bahwa Keppres itu diteken Jokowi di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma pada Jumat, 24 November 2023.
Profil Nawawi Pamolango
Nawawi Pamolango merupakan figur yang memiliki latar belakang sebagai hakim.
Yang dimana, dirinya mengawali karir sebagai hakim pada 1992 di Pengadilan Negri (PN) di Kabupaten Halmahera Tengah. Lalu, pada 1996 Nawawi pindah tugas ke PN Tondano, Sulawesi Utara.
Pada 2001 dirinya dimutasi lagi sebagai hakim di PN Balikpapan lalu 4 tahun kemudian dimutasi lagi ke PN Makassar.
Sosok Nawawi Pamolango mulai terdengar saat dirinya bertugas di PN Jakarta Pusat pada tahun 2011 sampai 2013.
Selain itu, Nawawi juga beberapa kali menangani dan menjatuhi hukuman ke pejabat-pejabat tinggi diantaranya, menjatuhkan vonis 8 tahun penjara kepada eks hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar, dalam kasus suap terkait uji materi UU Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Pernah menghukum eks Ketua DPD Irman Gusman selama 4,5 tahun penjara dalam kasus suap kuota gula impor.
Nawawi pada 2013 pernah mengadili eks Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus suap pengaturan kuota impor sapi dan pencucian uang.
Pada akhir tahun 2017, Nawawi kembali mendapatkan promosi sebagai hakim tinggi pada Pengadian Tinggi (PT) Denpasar sampai saat ini.