Untuk Sampai Diseruput Dengan Nikmat, Begini Jalan Panjang Yang Harus Ditempuh Secangkir Kopi

Jumat, 22 Mar 2024 15:40
    Bagikan  
Untuk Sampai Diseruput Dengan Nikmat, Begini Jalan Panjang Yang Harus Ditempuh Secangkir Kopi
Angga Ardiansyah

INDONESIATREN.COM - Bila menilik aktivitas malam hari yang senantiasa rutin dijalani Angga Ardiansyah, maka terlukis dengan sangat jelas. Betapa panjang proses yang harus ditempuh sesendok kopi, sebelum diseduh dan diseruput oleh penikmatnya.

Proses itu pun kian bertambah panjang, jika harus menyertakan seluruh rangkaian produksi kopi, sejak mulai awal pohon ditanam hingga berbuah dan akhirnya bisa dipanen.

“Butuh sekitar lima tahun sejak awal pohon ditanam, sampai buah kopinya bisa dipanen,” tutur Angga, yang kini telah sukses memasok kebutuhan kopi bagi sekitar 70 persen kafe dan tempat ngopi di Sukabumi.

Salah satu sertifikat kopi milik Angga Ardiansyah

Atas dasar kondisi pra produksi itu pula, maka bisa dipahami jika pemuda 36 tahun itu, hingga kini mengaku tak sedikit pun berminat untuk memiliki kebun kopi sendiri.

“Saya lebih memilih menjalin kerjasama dengan petani dan pemasok kopi,” ujar Angga. Mulai merintis usaha di rumah pada 2021, Angga kini rutin mendapatkan pasokan biji kopi Robusta dari Bondowoso, JawaTimur, serta biji kopi Arabica dari Gegerbitung, Cengang, Sukabumi.

Seluruh biji kopi itu kemudian menjalani proses pra-produksi dahulu di workshop milik Angga, sebelum akhirnya disangrai dan digiling dalam mesin bermerk Berto pada malam hari.

“Sekali giling dalam satu hari, bisa sampai 10 kilogram,” kata Angga. Ini berarti, dalam satu bulan, tak kurang dari 300 kilogram kopi siap seduh terproses dan terpasarkan dari workshop milik Angga, yang kini berada di Jalan Cimandiri, Sukabumi.

Baca juga: Sambut Mudik 2024, Goodyear Indonesia Gelar Ramadan Trade-In, Layanan eXpressTyres dan Toko Online

Khusus bagi pelanggan yang terkategori sebagai pelanggan setia, Angga pun bersedia menerima pesanan kopi dengan biji kopinya berasal dari pelanggan bersangkutan. “Umumnya, mereka kasih uang di muka untuk saya gunakan membeli biji kopi yang mereka inginkan. Selanjutnya, biji-biji kopi itu tinggal saya proses di workshop saya ini,” urai Angga.

Demi senantiasa diperoleh hasil kopi dengan kualitas premium, Angga dibantu empat asistennya pun selalu memantau seluruh jalannya proses produksi dengan sangat ketat. Ini tergambarkan dari adanya tulisan di dinding workshop kopi miliknya itu.

Tertulis di dinding itu, agar sebelum kopi dikemas, cek dengan teliti ada atau tidaknya batu di kopi tersebut. “Bukan hanya batu, tapi juga ranting kering dan puntung rokok. Maklum, hampir seluruh biji kopi berasal dari kebun milik petani kopi,” ujar Angga.

Baca juga: Jangan Sampai Dilewatkan! Ini 2 Bukti Dahsyatnya Malam Lailatul Qadar Ungkap Ustadz Adi Hidayat

Bagi siapa pun yang berminat meneladani usaha Angga hingga sukses sebagai pengusaha kopi, alumnus FISIP UNPAD ini pun berkenan membuka pintu workshop-nya untuk bertanya segala hal-ikhwal mengenai kopi.

Satu pesan penting selalu diingatkan Angga, terkait usaha kopi ini. Bahwa usaha ini butuh investasi yang mahal, dan oleh karena itu harus dijalani dengan sangat serius, agar tidak rugi besar dan tamat dalam waktu singkat.

“Sekadar contoh saja: mesin pengolah biji kopi ini. Harganya pas saya beli dulu, Rp 200 juta,” kata Angga, perihal mesin bermerk Berto buatan lokal Cikupa, Tangerang, Banten. Ditambah dengan peralatan lainnya, yang harganya berkisar antara ratusan ribu hingga belasan juta rupiah, maka bisa dibenarkan memang saran dari Angga, “Jangan setengah-setengah dan harus sangat serius, kalau mau berhasil di usaha ini.”

Nah, adakah di antara pembaca berkenan mengikuti usaha Angga ini?(*)



Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Ultimatum Indogrosir Makassar untuk Kembali Mediasi, Inilah Sosok Bernyali: Abd. Jalali Dg. Nai
Terancam Direlokasi Paksa dari Pulau Kera, Warga Suku Samaa Bangsa Bayo Rayakan HPN 2 Mei 2025
Ultimatum 3 Hari untuk Mediasi, Ahli Waris Tanah Tjoddo Siapkan Aksi Sangat Keras Atas Indogrosir Makassar
PDM Serahkan SK Kepala SMK Muhammadiyah Majalengka: Kepala Sekolah Dapat Diganti Kapan Saja
Berkas Dinyatakan P-21, 4 Tersangka Kasus Minyakita Diserahkan Polda Gorontalo ke Kejari Boalemo

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 1-May-2025 09:07
Info Lowongan Kerja
Disebut Rusak Pagar dan Aniaya Karyawan Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tanah Tjoddo Dilaporkan ke Polda Sulse

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 30-Apr-2025 14:56
Info Lowongan Kerja
Sosialisasikan Slogan “Kenali Hukum Jauhi Hukuman”, Kejati Jabar Gelar Penkum di Kecamatan Rancasari Bandung

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 29-Apr-2025 14:26
Info Lowongan Kerja
Abaikan Rekomendasi Mediasi, Indogrosir Makassar Akhirnya Diduduki Paksa Ahli Waris Tanah Tjoddo

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 28-Apr-2025 16:07
Info Lowongan Kerja
Bakti Sosial Paskah, Kajati Jabar Kunjungi Rumah Pemulihan Permata Cimahi dan Bala Keselamatan Bandung
Terinspirasi Kasus Indogrosir, Mahasiswa Makassar Ajak Korban Perampasan Tanah Jalin Konsolidasi
Duduki Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tjoddo Punya Bukti Kepemilikan Kuat Atas Tanah Kilometer 18
Duduki Paksa Indogrosir Makassar, Ahli Waris Tanah Tjoddo: “Tanah ini Dikuasai Pihak Tidak Sah”
Indogrosir Makassar Diduduki Paksa, Karyawan Picu Bentrok dengan Ahli Waris Tanah Tjoddo, Berikut Foto-fotonya
Indogrosir Makassar Diduduki Paksa Ahli Waris Tanah Tjoddo: Berpotensi Korban Nyawa Ke-2 Belah Pihak"
Ahli Waris Tanah Tjoddo Main Bakar, Indogrosir Makassar Tutup Operasi Sejak Ashar, Ini Foto-Foto Panasnya
Breaking News: Indogrosir Makassar Diduduki Massa Pendukung Ahli Waris Tjoddo, Berikut Foto-fotonya